Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapsali terletak pada Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Sungai utama yaitu Sungai Kapsali. Jembatan Kapsali yang digunakan sebagai jembatan penyebrangan ambruk akibat banjir sehingga lalu lintas menuju beberapa wilayah Amfoang terhenti dan berdampak negatif bagi warga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas dari Sungai Kapsali dalam menampung debit banjir rencana pada berbagai periode ulang sebagai pertimbangan dalam penentuan solusi bagi permasalahan pada DAS Kapsali. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu: topografi sungai yang diambil menggunakan drone dan data curah hujan dari pos hujan terdekat untuk mencari debit banjir rencana menggunakan Metode HSS Nakayasu. Aplikasi HEC-RAS 6.4.1 digunakan untuk mengukur kapasitas dari sungai dalam menampung debit banjir rencana. Hasil penelitian debit banjir rencana maksimal menggunakan Metode HSS Nakayasu pada Q2= 473,22 m3/s, Q5= 645,87 m3/s, Q10= 837,08 m3/s, Q25= 1090,13 m3/s, Q50= 1224,40 m3/s, Q100= 1573,20 m3/s, dan Q500= 2169,18 m3/s. Pada Q2 dan Q5 tidak ada titik yang mengalami luapan, pada Q10 sebanyak 2 titik, pada Q25 dan Q50 sebanyak 7 titik, pada Q100 sebanyak 9 titik, dan pada Q500 sebanyak 16 titik sehingga dapat disimpulkan semakin besar periode ulang yang digunakan, semakin tinggi profil muka air yang dihasilkan.
Copyrights © 2024