Proses pemanenan kelapa sawit di Indonesia pada umumnya masih dilakukan secara manual seperti petik buah, ngangkong, ngutip, dan pemuatan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kegiatan pemanenan memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya musculoskeletal disorder karena pada saat bekerja, pekerja menggunakan teknik yang berbeda-beda saat menggunakan dodos, sehingga menyebabkan beban kerja yang diterima tubuh pekerja menjadi berlebihan, sehingga pekerja sering mengalami nyeri pada bagian tubuh terutama pada bagian bahu. Penelitian ini menganalisis penggunaan teknik dodos dalam aktivitas panen kelapa sawit untuk menurunkan risiko gangguan muskuloskeletal (MSDs) pada pekerja. Teknik panen yang digunakan berdampak signifikan terhadap beban kerja dan kesehatan otot serta sendi pekerja. Penelitian dilakukan terhadap 10 pekerja panen dengan observasi, wawancara, dan analisis biomekanik berdasarkan standar SNI 9011:2021. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan teknik kerja yang lebih ergonomis menurunkan keluhan nyeri bahu sebesar 37,5 % dan nyeri pergelangan tangan sebesar 57,14 %. Penyesuaian sudut kerja dan rotasi tubuh juga mampu mengurangi beban biomekanik secara signifikan. Perbaikan dilakukan dengan memilih teknik yang paling tepat dengan beban kerja terkecil, teknik yang disarankan adalah teknik 1 untuk pohon 1, teknik 3.1 dan 3 untuk pohon 2, dan teknik 1 untuk pohon 3. Temuan ini menjadi dasar dalam pengembangan pelatihan teknik panen yang lebih aman dan efisien bagi pekerja kelapa sawit.
Copyrights © 2025