Dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming) sangat menentukan keberlanjutan pembangunan pertanian. Tujuan penelitian antara lain : 1) menganalisis dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming); 2) menyusun rekomendasi perbaikan dukungan kelembagaan pertanian untuk keberlanjutan pembangunan pertanian era disrupsi pertanian cerdas. Penelitian dirancang mengunakan metode/ prosedur survei berpendekatan kuantitatif, didukung oleh data kualitatif explanatory. Penelitian dilakukan 6 bulan dari bulan Maret - Agustus 2023.Sampel penelitian adalah petani millenial usia 17-39 tahun dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 216, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif, menggunakan uji analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan software IBM AMOS. Pengujian model keseluruhan (overal/fit) dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan analisis pengaruh. Hasil analisis pengaruh model akhir, rata-rata signifikansi 0,02 sehingga dikatakan berpengaruh karena nilai signifikansi <0,05. Berdasarkan hasil analisis dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming) disimpulkan, dukungan kelembagaan pertanian kepada petani millenial (X2) memperoleh nilai rata – rata 2.74 masuk dalam kategori tidak/ belum baik. Keberlanjutan pertanian meliputi keberlanjutan : ekonomi (Z1), keberlanjutan sosial (Z2), ketahanan lingkungan (Z3) rata – rata keberlanjutan pembangunan pertanian sebesar 2.74 masuk kategori kurang/ rendah (less sustainable). Rekomendasi perbaikan dukungan kelembagaan pertanian untuk keberlanjutan pembangunan pertanian antara lain : 1) optimalisasi kelembagaan petani yang dimiliki petani melalui penguatan kemampuan merencanakan, mengorganisir anggota; kemampuan melaksanakan kegiatan; pengendalian; pelaporan; pengembangan kepemimpinan kelompok tani; 2) optimalisasi kelembagaan swasta dan swadaya masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan fungsi selain sebagai pemasok sarana produksi pertanian dan pemasar hasil panen petani millenial juga sebagai pelopor keberlanjuan pembangunan pertanian khususnya aspek keberlanjutan lingkungan.
Copyrights © 2024