Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Pupuk Urea terhadap Produksi dan Pertumbuhan Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv Mott) Daryatmo, Joko; Mubarokah, Wida Wahidah; Budiyanto, B
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veter
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.925 KB) | DOI: 10.30862/jipvet.v9i2.63

Abstract

This study aims to determine the effect of 4 doses of urea fertilizer on production and growth of Odot grass (Pennisetum Purpureum cv. Mott). The experimental design used was a completely randomized design (CRD) pattern in line with 4 treatments and each treatment consisted of 5 replications. The treatment used is Control (P0), urea at a dose of 100 kg/ha (P1), urea at a dose of 150 kg/ha (P2), urea at a dose of 200 kg/ha (P3). The parameters observed were number of tillers, stem length, leaf length, grass height and grass production. The results of statistical analysis showed that the treatment of urea fertilizer had no significant effect on plant height. The treatment of urea fertilizer had a significant effect (P<0.05) on number of tillers, stem length, leaf length and grass production. It can be concluded that the administration of urea fertilizer can increase the number of tillers, stem length, leaf length and odot grass production compared to odot grass that is not given urea fertilizer. Keywords: Urea, Fertilizer, Growth, Production, Pennisetum purpureum cv Mott
Respon Peternak terhadap Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Cacing Gastrointestinal Pada Kambing di Desa Klopo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Widiarso, Budi Purwo; Mubarokah, Wida Wahidah
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veter
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.213 KB) | DOI: 10.30862/jipvet.v9i2.68

Abstract

This study was conducted to determine the response of farmers to the prevention and treatment gastrointestine worm disease in goats and know factors that influencing farmer response Tools and materials used are stationery, questioner, folder, worm drug and vitamin of B complex. The respondents were 30 people. Data was taken from pre-test and post-test by conducting direct interview regarding prevention and treatment gastrointestine worm disease in goat by using questioner. Based on the regression analysis obtained by multiple linear equations as follows: Y = 28.946 + 5.084X1 - 0,215X2 + 0,171X3+ 0,548X4 + e. From model of regresion above, it can be intepreted that each increase in the vallue of X1 (education) equal to 1 % will add respon equal to 5.084, each increase in the value of X2 (age) by 1 % will reduce the respon by 0.215, each increase of value of X3 (experience of farming) by 1 % will add value of respon equal to 0.171, and each increase of value of X4 (amount of the ownership of livestock) by 1 % will add value of 0.548. This study concluded that there was an increase in knowledge aspects of 14.87 with EP 82.6% and EPP 77.36%, attitude aspects amounting to 10.47 with EP 90.88% and EPP 82.12% and skills aspects of 5.1 with EP 86.6% and EPP 79.19% and an increase in response value from aspects of knowledge, attitudes, and skills of 30.39%, namely from a low response to a high response to the prevention and treatment of gastrointestinal worm disease in goats. Education is the most significant factor that has a very significant effect of (P 1 ≤0.01) on the farmer response average. Keywords: prevention, treatment, gastrointestine worm, goat, response
Morfologi Telur dan Larva 2 Ascaridia Galli pada Ayam Kampung Mubarokah, Wida Wahidah; Daryatmo, Joko; Widiarso, Budi Purwo; Sambodo, Priyo
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veter
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.099 KB) | DOI: 10.30862/jipvet.v9i2.66

Abstract

Ascaridia galli (A. galli) is a parasitic nematode that is often found in chickens which causes weight depression and retarded growth, reduced egg production and decreased egg quality. This study aims to determine the morphology of A. galli eggs and larvae 2 (L2) in domestic chickens. Worm eggs are obtained from adult worms that infect domestic chickens naturally. Larvae were obtained from culturing worm eggs in vitro at room temperature for 25 days. A total of 100 worm eggs and 10 L2 were used in this study. Egg measurements included length and width, while larvae included the total length of the larvae carried out with the Axiovision LE software from photographs taken using a light microscope. Data is processed using Microsoft Excel and is presented in the form of mean ± standard deviation and percent. Results obtained: egg length in this study was shorter than the results of previous studies and the morphology of larvae was the same as previous researchers. Keywords: Ascaidia galli, morphology, eggs, larvae, domestic chickens
Aktivitas Salep Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricatal.) Dalam Penyembuhan Scabies Pada Kambing Secara In Vivo cahyani, Annisa Putri; Primawati, Primawati; widiarso, Budi Purwo; Mubarokah, Wida Wahidah
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 18, No 33 (2021): Juli 2021
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v18i33.613

Abstract

Scabies merupakan penyakit yang sering menimbulkan masalah kesehatan pada kambing. Apabila terbentuk dermatitis diikuti lipatan kulit yang mengeras di daerah buccal kambing akan sulit mastikasi sehingga asupan makanan berkurang kemudian menjadi lemah dan mati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas salep ekstrak daun sirsak (Annona muricataL.) dan konsentrasi optimal terhadap penyembuhan luka scabies pada  kambing.Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, tannin, alkaloid, flavonoid,steroida yang berfungsi dalam kesembuhan luka dan melawan mikroba,jamur,dan serangga.Pada penelitian ini menggunakan 25 ekor kambing yang dibagi dalam ada 5 kelompok yaitu kelompok 1 kontrol negatif dengan vaselin,kelompok 2 kontrol positif dengan sulfadex,kelompok 3,4 dan 5 dengan salep ekstrak daun sirsak konsentrasi 10%,20% dan 30%.Pemberian salep ekstrak daun sirsak dilakukan dengan cara mengoleskan secara merata pada permukaan luka scabies sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 2 minggu lalu dilakukan pengamatan. Analisis data menggunakan metode scoring, Kruskal-Wallis dilanjut uji Post hoc menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan dari persentase scoring parameter kesembuhan luka scabies dari paling baik ke buruk didapatkan, pertumbuhan rambut (kontrol positif, 20%, 30% dan 10%,kontrol negatif), keropeng (30% dan kontrol positif, 20%, 10%, kontrol negatif) dan penebalan kulit (30% dan 20%, 10%, kontrol positif, kontrol negative). Kesimpulan penggunaan salep ekstrak daun sirsak konsentrasi 30% terhadap luka scabies memberikan efek kesembuhan paling baik.
Pengaruh Pemberian Pakan Fermentasi Daun Murbei Terhadap Karkas dan Lemak Abdominal Ayam Siswantoro, Dharwin; Prasetyo, Budi; Utomo, Andri Siswo; Mubarokah, Wida Wahidah
AGRIEKSTENSIA Vol 21 No 1 (2022): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.397 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v21i1.2164

Abstract

Ransum merupakan salah satu kebutuhan utama bagi ayam untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya. Dalam usaha peternakan biaya pakan berpengaruh besar sehingga diperlukan pakan alternatif untuk menunjang efisiensi usaha. Salah satu upaya meningkatkan efisiensi usaha adalah pemanfaatan murbei sebagai pakan lokal unggas secara ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan fermentasi daun murbei ke dalam ransum pakan akan mempengaruhi persentase karkas dan lemak abdominal pada ayam kampung super (Joper). Penelitian dibagi menjadi 4 yaitu Perlakuan I (PO) pemberian pakan ransum tanpa tambahan tepung daun murbei, perlakuan II (P1) pakan ransum ditambah tepung daun murbei terfermentasi (TDMT) 2%, perlakuan III (P2) pakan ransum ditambah TDMT 4% dan perlakuan IV (P3) pakan ransum ditambah TDMT 6%. Persentase karkas (%) diperoleh dari perbandingan berat karkas ayam (g) dengan berat badan akhir (g) dikalikan 100% dan persentase lemak abdominal (%) diperoleh dengan membandingkan berat lemak abdominal (g) dengan berat badan akhir (g) dikalikan 100%. Hasil penelitian ini rata-rata persentase karkas 63% atau berada dibawah ideal (65%-67%) dan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap lemak abdominal, dengan demikian penambahan tepung daun murbei terfermentasi dalam ransum pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap karkas dan lemak abdominal pada ayam kampung super.
Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Kelompok Usaha Ternak Domba Melalui Peningkatan Kualitas Genetik di Kabupaten Magelang Purwono, Edi; Mubarokah, Wida Wahidah; Makmun, Lutfan; Akbarrizki, Muzizat
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2024): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i2.1341

Abstract

Domba merupakan salah satu jenis ternak penghasil daging di Indonesia. Ternak domba memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah mudah beradaptasi, cepat berkembang biak dan mudah dalam pemeliharaannya. Dalam budidaya ternak domba, beberapa peternak khususnya generasi muda sudah mulai banyak yang memanfaatkan pejantan unggul baik dari jenis domba lokal maupun jenis dompa impor. Penggunaan pejantan unggul diharapkan dapat meningkatkan kualitas genetik pada anakan yang dihasilkan dan dapat memberikan nilai tambah terhadap usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif kelompok usaha ternak domba melalui peningkatan kualitas genetik pejantan. Penelitian ini dilakukan di kelompok usaha ternak domba yang telah menggunakan pejantan unggul. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei dengan sampel sebanyak 6 kelompok ternak yang berasal dari 6 kecamatan di Kabupaten Magelang. Penentuan Lokasi dan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan total responden sebanyak 30 orang dari 120 anggota kelompok. Data selanjutnya ditabulasi dan di analisis dengan menggunakan teknik Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pejantan unggul sebagai upaya meningkatkan kualitas genetik ternak domba memberikan nilai positif berupa peningkatan pendapatan peternak. Nilai Private Cost Ratio (PCR)  menunjukkan angka <1 yaitu 0,4 yang artinya bahwa usaha kelompok ternak domba yang diusahakan memiliki keunggulan kompetitif. Usaha kelompok ternak ternak domba dengan menggunakan pejantan unggul juga memiliki keunggulan komparatif yang ditunjukkan dengan nilai Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) <1 yaitu 0,5 yang artinya usaha ternak yang dilakukan memiliki daya saing komparatif karena keuntungan yang diperoleh peternak lebih besar dibandingkan dengan biaya input non tradable sosialnya.
Pengaruh Infusa Biji Buah Pinang (Areca catechu) terhadap Tingkat Mortalitas Haemonchus Contortus pada Kambing Kacang Mubarokah, Wida Wahidah; Makmun, Lutfan; Purwono, Edi; Cahyani, Annisa Putri; Pranatasari, Dewi; Akbarrizki, Muzizat; Awaludin, Aan
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2025): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v22i1.1375

Abstract

Haemonchus contortus is the most pathogenic blood-sucking gastrointestinal nematode worm found in the abomasum of small ruminants, especially in goats and sheep. Haemonchus contortus has been identified as a significant problem in ruminants because it causes economic losses. The purpose of this study was to determine the effect of areca nut seed infusion (IBP) on the mortality rate of Haemoncus contortus. This study was divided into 9 groups, each group containing 10 Haemoncus contortus worms. Group I was treated with IBP 2.5%; group II was treated with IBP 5%; group III was treated with IBP 7.5%; group IV was treated with IBP 10%; group V was treated with IBP 12.5%; group VI was treated with IBP 15%; group VII was treated with IBP 17.5%, group VIII as a negative control (0.9% NaCl) and group IX as a positive control (Albendazole). Mortality of Haemonchus contortus was recorded every hour until the mortality of the worms was 100%. Data analysis with ANOVA, to determine the differences in the effects of different treatments, analysis of variance and significant differences (P <0.01) were carried out, followed by further testing by the Duncan method (Duncan Multiple Range Test). The results of this study indicate that IBP significantly affects the mortality rate of Haemonchus contortus at various concentrations. In this study, the best concentration to kill 100% Haemonchus contortus for 4 hours was IBP concentrations of 12.5% 15% and 17.5%
Deteksi Parasit Gastrointestinal Pada Domba Di Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Purwono, Edi; Mubarokah, Wida Wahidah; Achmad, Ferdian; Makmun , Lutfan; Riyadi, Riyadi; Mustamimah, Siti
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2025): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v22i1.1382

Abstract

Sektor peternakan merupakan sektor yang sangat strategis di dalam proses pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat, namun dalam proses budidayanya banyak faktor yang menjadi kendala, salah satunya adalah penyakit cacingan yang sering menyerang ternak domba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan telur cacing yang diduga menginfeksi ternak domba di kelompok ternak domba yang ada di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang serta menentukan seberapa besar tingkat prevalensinya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan 50 sampel feses domba dan di uji dengan metode uji apung. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sampel dinyatakan positif terinfeksi cacing dari spesies Ostertagia sp, Haemonchus sp, Trichuris sp, Eimeria sp dan Moniezia sp dengan persentase infeksi sebesar 92%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ternak dompa positif terinfeksi cacing dengan tingkat prevalensi tertinggi pada spesies Ostertagia sp.
Pengaruh Pemberian Kecambah Kacang Hijau (Virginia radiata L) Umur Tiga Hari Terhadap Kualitas Sperma Domba Ekor Tipis Purwono, Edi; Dewi, Anisa Nur Savita; Mubarokah, Wida Wahidah; Akbarriski, Mukzizat; Makmun, Lutfan
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v7i1.1442

Abstract

Domba Ekor Tipis merupakan domba lokal asli Indonesia dan banyak ditemui pada peternakan rakyat. Keunggulan domba ini adalah mampu beradaptasi pada kondisi iklim tropis, memiliki sifat seansonal polyestrus yang dapat kawin sepanjang tahun, serta merupakan domba penghasil daging sehingga cocok untuk dijadikan calon induk pejantan pada program IB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari terhadap kualitas sperma domba ekor tipis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan total sampel sebanyak 16 ekor domba jantan. P0 digunakan sebagai kontrol atau tanpa pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari, P1 diberi perlakuan penambahan kecambah kacang hijau umur tiga hari sebanyak 4 gram/kg BB, P2 sebanyaak 5 gram/kg BB dan P3 sebanyak 6 gram/kg BB. Variabel yang diamati meliputi konsentrasi spermatozoa, motilitas spermatozoa dan persentase hidup spermatozoa. Data yang diperoleh selanjutnya akan ditabulasi dan di analisis menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA), dan jika hasil uji ANOVA menunjukkan hasil yang signifikan maka akan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari mampu memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas sprematozoa, konsentrasi spermatozoa dan persentase hidup spermatozoa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari mampu meningkatkan kualitas sperma domba ekor tipis.
Pengaruh Penyuluhan Pengobatan Penyakit Haemonchosis Pada Domba Menggunakan Serbuk Daun Mangga Terhadap Adopsi Peternak Melalui Video Motion Grafis Di Desa Ngipik Kecamatan Pringsurat Farkhan Ma’mun, Mukhammad; Nurdayati, Nurdayati; Akbarrizki, Muzizat; Mubarokah, Wida Wahidah; Purwono, Edi; Makmun, Lutfan
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v7i1.1446

Abstract

Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Ngipik, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Pengkajian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan pengobatan penyakit haemonchosis pada domba menggunakan serbuk daun mangga terhadap adopsi peternak melalui video motion grafis di Desa Ngipik, Kecamatan Pringsurat. Responden yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sejumlah 35 orang dari peternak domba yang ada di Desa Ngipik diambil dengan metode purposive sampling. Hasil kajian penyuluhan ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest Design dalam mengukur pengaruh yang diambil data pretest sebelum penyuluhan dan diambil data posttest setelah dilakukan penyuluhan dengan cara anjangsana, pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi dengan alat bantu kuisioner, Jenis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik menggunakan uji wilcoxon. Nilai efektivitas penyuluhan dalam pembuatan serbuk daun mangga untuk penyakit haemonchosis melalui video motion grafis sebesar 68,15 pada kategori efektif, sedangkan nilai efektivitas perubahan perilaku peternak domba sebesar 33,83 pada kategori cukup efektif. Hasil analisis uji wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi perubahan tahap adopsi (minat, sadar, menilai, mencoba, dan menerapkan) peternak secara sangat signifikan (p<0,01) sebelum dan sesudah penyuluhan dalam pembuatan serbuk daun mangga untuk pengobatan haemonchosis pada domba melalui video motion grafis di Desa Ngipik Kecamatan Pringsurat.