Makmun, Lutfan
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Kelompok Usaha Ternak Domba Melalui Peningkatan Kualitas Genetik di Kabupaten Magelang Purwono, Edi; Mubarokah, Wida Wahidah; Makmun, Lutfan; Akbarrizki, Muzizat
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2024): Desember
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i2.1341

Abstract

Domba merupakan salah satu jenis ternak penghasil daging di Indonesia. Ternak domba memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah mudah beradaptasi, cepat berkembang biak dan mudah dalam pemeliharaannya. Dalam budidaya ternak domba, beberapa peternak khususnya generasi muda sudah mulai banyak yang memanfaatkan pejantan unggul baik dari jenis domba lokal maupun jenis dompa impor. Penggunaan pejantan unggul diharapkan dapat meningkatkan kualitas genetik pada anakan yang dihasilkan dan dapat memberikan nilai tambah terhadap usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif kelompok usaha ternak domba melalui peningkatan kualitas genetik pejantan. Penelitian ini dilakukan di kelompok usaha ternak domba yang telah menggunakan pejantan unggul. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei dengan sampel sebanyak 6 kelompok ternak yang berasal dari 6 kecamatan di Kabupaten Magelang. Penentuan Lokasi dan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan total responden sebanyak 30 orang dari 120 anggota kelompok. Data selanjutnya ditabulasi dan di analisis dengan menggunakan teknik Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pejantan unggul sebagai upaya meningkatkan kualitas genetik ternak domba memberikan nilai positif berupa peningkatan pendapatan peternak. Nilai Private Cost Ratio (PCR)  menunjukkan angka <1 yaitu 0,4 yang artinya bahwa usaha kelompok ternak domba yang diusahakan memiliki keunggulan kompetitif. Usaha kelompok ternak ternak domba dengan menggunakan pejantan unggul juga memiliki keunggulan komparatif yang ditunjukkan dengan nilai Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) <1 yaitu 0,5 yang artinya usaha ternak yang dilakukan memiliki daya saing komparatif karena keuntungan yang diperoleh peternak lebih besar dibandingkan dengan biaya input non tradable sosialnya.
Pengaruh Infusa Biji Buah Pinang (Areca catechu) terhadap Tingkat Mortalitas Haemonchus Contortus pada Kambing Kacang Mubarokah, Wida Wahidah; Makmun, Lutfan; Purwono, Edi; Cahyani, Annisa Putri; Pranatasari, Dewi; Akbarrizki, Muzizat; Awaludin, Aan
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2025): Juli
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v22i1.1375

Abstract

Haemonchus contortus is the most pathogenic blood-sucking gastrointestinal nematode worm found in the abomasum of small ruminants, especially in goats and sheep. Haemonchus contortus has been identified as a significant problem in ruminants because it causes economic losses. The purpose of this study was to determine the effect of areca nut seed infusion (IBP) on the mortality rate of Haemoncus contortus. This study was divided into 9 groups, each group containing 10 Haemoncus contortus worms. Group I was treated with IBP 2.5%; group II was treated with IBP 5%; group III was treated with IBP 7.5%; group IV was treated with IBP 10%; group V was treated with IBP 12.5%; group VI was treated with IBP 15%; group VII was treated with IBP 17.5%, group VIII as a negative control (0.9% NaCl) and group IX as a positive control (Albendazole). Mortality of Haemonchus contortus was recorded every hour until the mortality of the worms was 100%. Data analysis with ANOVA, to determine the differences in the effects of different treatments, analysis of variance and significant differences (P <0.01) were carried out, followed by further testing by the Duncan method (Duncan Multiple Range Test). The results of this study indicate that IBP significantly affects the mortality rate of Haemonchus contortus at various concentrations. In this study, the best concentration to kill 100% Haemonchus contortus for 4 hours was IBP concentrations of 12.5% 15% and 17.5%
Pengaruh Pemberian Kecambah Kacang Hijau (Virginia radiata L) Umur Tiga Hari Terhadap Kualitas Sperma Domba Ekor Tipis Purwono, Edi; Dewi, Anisa Nur Savita; Mubarokah, Wida Wahidah; Akbarriski, Mukzizat; Makmun, Lutfan
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v7i1.1442

Abstract

Domba Ekor Tipis merupakan domba lokal asli Indonesia dan banyak ditemui pada peternakan rakyat. Keunggulan domba ini adalah mampu beradaptasi pada kondisi iklim tropis, memiliki sifat seansonal polyestrus yang dapat kawin sepanjang tahun, serta merupakan domba penghasil daging sehingga cocok untuk dijadikan calon induk pejantan pada program IB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari terhadap kualitas sperma domba ekor tipis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan total sampel sebanyak 16 ekor domba jantan. P0 digunakan sebagai kontrol atau tanpa pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari, P1 diberi perlakuan penambahan kecambah kacang hijau umur tiga hari sebanyak 4 gram/kg BB, P2 sebanyaak 5 gram/kg BB dan P3 sebanyak 6 gram/kg BB. Variabel yang diamati meliputi konsentrasi spermatozoa, motilitas spermatozoa dan persentase hidup spermatozoa. Data yang diperoleh selanjutnya akan ditabulasi dan di analisis menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA), dan jika hasil uji ANOVA menunjukkan hasil yang signifikan maka akan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari mampu memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas sprematozoa, konsentrasi spermatozoa dan persentase hidup spermatozoa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kecambah kacang hijau umur tiga hari mampu meningkatkan kualitas sperma domba ekor tipis.
Pengaruh Penyuluhan Pengobatan Penyakit Haemonchosis Pada Domba Menggunakan Serbuk Daun Mangga Terhadap Adopsi Peternak Melalui Video Motion Grafis Di Desa Ngipik Kecamatan Pringsurat Farkhan Ma’mun, Mukhammad; Nurdayati, Nurdayati; Akbarrizki, Muzizat; Mubarokah, Wida Wahidah; Purwono, Edi; Makmun, Lutfan
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v7i1.1446

Abstract

Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Ngipik, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Pengkajian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan pengobatan penyakit haemonchosis pada domba menggunakan serbuk daun mangga terhadap adopsi peternak melalui video motion grafis di Desa Ngipik, Kecamatan Pringsurat. Responden yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sejumlah 35 orang dari peternak domba yang ada di Desa Ngipik diambil dengan metode purposive sampling. Hasil kajian penyuluhan ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest Design dalam mengukur pengaruh yang diambil data pretest sebelum penyuluhan dan diambil data posttest setelah dilakukan penyuluhan dengan cara anjangsana, pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi dengan alat bantu kuisioner, Jenis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik menggunakan uji wilcoxon. Nilai efektivitas penyuluhan dalam pembuatan serbuk daun mangga untuk penyakit haemonchosis melalui video motion grafis sebesar 68,15 pada kategori efektif, sedangkan nilai efektivitas perubahan perilaku peternak domba sebesar 33,83 pada kategori cukup efektif. Hasil analisis uji wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi perubahan tahap adopsi (minat, sadar, menilai, mencoba, dan menerapkan) peternak secara sangat signifikan (p<0,01) sebelum dan sesudah penyuluhan dalam pembuatan serbuk daun mangga untuk pengobatan haemonchosis pada domba melalui video motion grafis di Desa Ngipik Kecamatan Pringsurat.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Terhadap Produktivitas Telur Tetas Ayam Strain Lohmann Brown Dengan Ayam Bangkok Melalui Inseminasi Buatan Mubarokah, Wida Wahidah; Rizky Muzaka, Muhammad Iqbal; Awaludin, Aan; Listyowati, Andang Andiani; Makmun, Lutfan; Purwono, Edi; Akbarrizki, Muzizat
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v7i1.1447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan level yang tepat dalam pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap produktivitas telur hasil persilangan ayam strain Lohmann Brown dengan ayam Bangkok melalui inseminasi buatan. Penelitian ini dilakukan selama 10 minggu. Bahan penelitian meliputi 72 ekor induk ayam ras petelur, pejantan ayam Bangkok, dan ekstrak daun kemangi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P0 (tanpa pemberian perlakuan), P1 (2,5 ml ekstrak daun kemangi), P2 (5 ml ekstrak daun kemangi), P3 (7,5 ml ekstrak daun kemangi). Variabel yang diamati adalah produksi telur dan berat telur tetas. Metode analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kemangi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produktivitas yaitu produksi telur dan berat telur tetas. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dengan dosis 5 ml dapat meningkatkan produktivitas meliputi produksi telur dan berat telur tetas.
Optimization Strategy for Organic Rice Business Management SNI (Standar Nasional Indonesia) Upland Project in the Highlands Magelang District Central Java Province Mubarokah, Wida Wahidah; Nurdayati, Nurdayati; Purwono, Edi; Makmun, Lutfan; Akbarrizki, Muzizat; Maretta, Hermasani Tya; Setyaji, Teguh
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 20 No. 2 (2023): Desember
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v20i2.1130

Abstract

Upaya pengembangan beras organik di dataran tinggi Kabupaten Magelang didukung melalui kegiatan The Development of Integrated Farming System in UPLAND Areas (UPLAND), pada lahan padi seluas 2.000 ha. Kegiatan utama UPLAND project meliputi pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur pertanian, pengembangan budidaya padi organik, bantuan alat mesin pertanian, alat transportasi, serta microfinance. Tujuan penelitian adalah menyusun strategi optimasi pengelolaan usaha beras organik berdasar SNI. Pendekatan penelitian bersifat diskriptif exploratory dengan responden 80 orang. Penentuan lokasi penelitian di 3 kawasan percontohan UPLAND di wilayah Kabupaten Magelang dilakukan secara purposive sampling, Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Juli sd. September 2023. Analisis data meliputi uji validitas dan reliabilitas, analisis matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Exsternal Factor Evaluation), analisis deskriptif general elektrik dilanjutkan SWOT . Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinergitas subsistem agribisnis beras organik dari hulu hingga hilir berupa subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi,  subsistem usahatani (on farm), subsistem pengolahan dan penyimpanan hasil, subsistem pemasaran dan subsistem jasa penunjang untuk faktor strategis internal dalam kondisi sedang dengan nilai 2.50, sedangkan faktor strategis ekternal dalam kondisi kuat dengan nilai 3.30. Simpulan berdasarkan hasil analisis kondisi IFAS (Internal Factors Analysis Strategy) dan EFAS (External Factors Analysis Strategy) dalam mengembangan padi organik di 3 wilayah dataran tinggi Kabupaten Magelang yang paling ideal dengan Strategi S-O, yakni : 1) Optimalisasi ketersediaan dan teknologi alat/alat/mesin pertanian, usaha jasa peralatan dan mesin pertanian, sarana produksi pertanian, teknologi mitigasi iklim yang ada; 2) Memanfaatkan secara maksimal dukungan mitra kerja/fasilitas hulu dan lembaga pengawas/fasilitasi/swasta/pemerintah yang memberikan perhatian besar.
Dukungan Kelembagaan Pertanian bagi Petani Millenial di Era Disrupsi Pertanian Cerdas (Smart Farming) (Kajian Keberlanjutan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jawa Tengah) Makmun, Lutfan; Kameo, Daniel Daud; Sunaryanto, Lasmono Tri; Mubarokah, Wida Wahidah
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2024): Juli
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i1.1195

Abstract

Dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming) sangat menentukan keberlanjutan pembangunan pertanian. Tujuan penelitian antara lain : 1) menganalisis dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming); 2) menyusun rekomendasi perbaikan dukungan kelembagaan pertanian untuk keberlanjutan pembangunan pertanian era disrupsi pertanian cerdas. Penelitian dirancang mengunakan metode/ prosedur survei berpendekatan kuantitatif, didukung oleh data kualitatif explanatory. Penelitian dilakukan 6 bulan dari bulan Maret - Agustus 2023.Sampel penelitian adalah petani millenial usia 17-39 tahun dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 216, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif, menggunakan uji analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan software IBM AMOS. Pengujian model keseluruhan (overal/fit) dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan analisis pengaruh. Hasil analisis pengaruh model akhir, rata-rata signifikansi 0,02 sehingga dikatakan berpengaruh karena nilai signifikansi <0,05. Berdasarkan hasil analisis dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming) disimpulkan, dukungan kelembagaan pertanian kepada petani millenial (X2) memperoleh nilai rata – rata 2.74 masuk dalam kategori tidak/ belum baik. Keberlanjutan pertanian meliputi keberlanjutan : ekonomi (Z1), keberlanjutan sosial (Z2), ketahanan lingkungan (Z3) rata – rata keberlanjutan pembangunan pertanian sebesar 2.74 masuk kategori kurang/ rendah (less sustainable). Rekomendasi perbaikan dukungan kelembagaan pertanian untuk keberlanjutan pembangunan pertanian antara lain : 1) optimalisasi kelembagaan petani yang dimiliki petani melalui penguatan kemampuan merencanakan, mengorganisir anggota; kemampuan melaksanakan kegiatan; pengendalian; pelaporan; pengembangan kepemimpinan kelompok tani; 2) optimalisasi kelembagaan swasta dan swadaya masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan fungsi selain sebagai pemasok sarana produksi pertanian dan pemasar hasil panen petani millenial juga sebagai pelopor keberlanjuan pembangunan pertanian khususnya aspek keberlanjutan lingkungan.
Model Pendampingan Generasi Millennial Sektor Pertanian Berkelanjutan melalui Optimalisasi Pemberdayaan Asset Social Movement menghadapi Era Pertanian Cerdas Digital 4.0 (Digital Smart Farming 4.0) Nurdayati, Nurdayati; Sudarmanto, Bambang; Mubarokah, Wida Wahidah; Purwono, Edi; Makmun, Lutfan; Akbarrizki, Muzizat -
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2024): Juli
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i1.1196

Abstract

Pendampingan generasi millennial sektor pertanian berkelanjutan melalui optimalisasi pemberdayaan asset social movement menghadapi era pertanian cerdas digital 4.0 (digital smart farming 4.0) merupakan salah isu strategis saat ini. Tujuan utama penelitian : menganalisis dan membangun model pendampingan generasi millennial sektor pertanian menghadapi era pertanian cerdas digital 4.0 (digital smart farming 4.0) yang ideal. Pendekatan penelitian mengunakan multimetode triangulasi atau metode campuran dengan strategi sekuensial kuantitatif – kualitatif. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software IBM AMOS. Pengujian model keseluruhan (overal/fit) dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan analisis pengaruh. Hasil analisis pengaruh model akhir, rata-rata signifikansi 0,02 (berpengaruh) karena nilai signifikansi <0,05. Kontribusi variable bebas terhadap tidak bebas dengan R square 0,924, kontribusi variable Y terhadap Z sebesar 92,4%. Penelitian dilakukan 6 bulan (Maret - Agustus 2023). Sampel penelitian adalah petani millennial usia 17-39 tahun dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 216, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian : Nilai rata – rata pemberdayaan asset pergerakan sosial/ social movement pada aspek kemampuan petani millennial berupa: kompetensi teknis, kompetensi manajerial, kompetensi sosial sebesar 2.77 (tidak/belum baik). Nilai rata – rata sub sistem pertanian 2.79 (tidak/belum baik). Nilai rata – rata teknologi smart farming 2.75 (tidak/ belum baik). Nilai rata – rata keberlanjutan pembangunan pertanian 2.74 masuk kategori kurang/ rendah (less sustainable). Model perbaikan pendampingan generasi millennial agar ideal dan optimal dapat dilakukan dengan : 1) peningkatan kemampuan berupa: kompetensi teknis, manajerial, sosial melalui penyuluhan, pelatihan dan  memperbanyak pengalaman lapangan  dalam hal pemilihan  komoditas yang tepat dan penerapan manajemen standar operasional usaha yang baik; 2) sinergisitas sub sistem  agribisnis dari hulu hingga hilir oleh petani millennial dan stakeholder terkait sehingga tercipta efiesiensi usaha; 3) penerapan teknologi smart farming oleh petani millennial terutama pada proses produksi, pasca panen/ pengolahan hasil dan promosi dan pemasaran; 3) peningkatan kesadaran dalam menerapkan keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan dituangkan dalam Skenario business as usual (BAU) dan strategi bisnis.
Analisis Kompetensi Petani Millennial dalam Mendukung Keberlanjutan Usaha (Studi Kemampuan Teknis, Manajerial dan Sosial Petani Millennial di Jawa Tengah) Sudarmanto, Bambang Sudarmanto; Nurdayati, Nurdayati; Mubarokah, Wida Wahidah; Purwono, Edi; Akbarrizki, Muzizat; Makmun, Lutfan
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2024): Juli
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i1.1199

Abstract

Kompetensi petani millennial meliputi kompetensi teknis, manajerial dan sosial memiliki peran strategis dalam keberlanjutan usaha. Penelitian bertujuan untuk: 1) mengetahui gambaran umum wilayah penelitian dan karakteristik responden penelitian; 2) menganalisis dan menyusun rekomendasi peningkatan kompetensi petani millennial dalam mendukung keberlanjutan usaha dari aspek kemampuan teknis, manajerial dan sosial. Penelitian mengunakan metode/ prosedur survei dengan pendekatan kuantitatif, didukung data kualitatif explanatory. Penelitian dilakukan 6 bulan (Maret - Agustus 2023). Sampel penelitian adalah petani millennial usia 17-39 tahun dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 216, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software IBM AMOS. Pengujian model keseluruhan (overal/fit) dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan analisis pengaruh. Hasil analisis pengaruh model akhir, rata-rata signifikan 0,02 (nilai signifikansi <0,05). Hasil analisis penelitian, kompetensi petani millennial (X1) mencakup: kompetensi teknis, manajerial, sosial dalam kategori sedang (2.77). Keberlanjutan usaha (Z) meliputi keberlanjutan ekonomi (profit), sosial (people), lingkungan (planet) masuk kategori sedang sebesar (2.91) atau quite sustainable. Rekomendasi untuk meningkatkan keberlanjutan usaha dapat dengan menerapkan prinsip sinergitas kompetensi yang baik untuk keberlanjutan usaha berbasis people, profit, dan plane dalam perencanaan hingga pelaksanaan usaha tani. Peningkatan kompetensi dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi teknis berupa: peningkatan kemampuan pemilihan komoditas berorientasi jangka panjang, kemampuan inovasi usaha/ budidaya dengan penerapan smart farming, peningkatan kemampuan pasca panen dan pemasaran. Peningkatan kompetensi manajerial berupa: kemampuan merencanakan usaha, mengelola sumberdaya dan usaha, mengelola jejaring kemitraan, mengelola konflik, mengelola modal usaha. Kemampuan sosial berupa: kemampuan mengembangkan pendidikan dan latihan, mengembangkan organisasi, mengembangkan kelompok, mengembangkan kerjasama sosial/ corporate social responsibility (CSR).
Gambaran Kasus Paramphistomiasis Pada Sapi Bali (Bos sondaicus) Berdasarkan Data Hasil Pemeriksaan Post Mortem Pada Hewan Kurban Purwono, Edi; Mubarokah, Wida Wahidah; Makmun, Lutfan; Akbarrizki, Muzizat
AgriMalS Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i2.1957

Abstract

Paramphistomiasis is one of the important parasitic diseases that affect ruminant animals. This disease is caused by infection with flatworms (trematodes) of the genus Paramphistomum. These worms can cause disturbances in the digestive tract of livestock, which can ultimately reduce the productivity of the livestock being raised and even lead to the death of the animals. The objective of this study was to determine the prevalence of Paramphistomiasis in cattle slaughtered during the Idul Adha holiday in Manokwari Regency, West Papua Province, through post-mortem examination or examination conducted after the slaughtering process was completed. This study is a survey study. The study population consists of cattle slaughtered during the Idul Adha holiday in Manokwari Regency, West Papua Province. Sampling was conducted using non-probability sampling techniques, with 202 samples collected using purposive sampling methods. The results of the study indicate that 71 samples out of the total number of sacrificial animals slaughtered during Eid al-Adha tested positive for infection with Paramphistomum sp, with a prevalence rate of 35%, as evidenced by the detection of Paramphistomum sp worms following slaughter and rumen organ dissection. Based on the results and discussion, it can be concluded that the incidence of paramphistomiasis in Manokwari Regency is relatively high. This is likely due to inadequate management practices and the continued use of a semi-intensive management system.