Penelitian ini mengkaji hubungan intertekstual antara dua naskah drama Indonesia, Janji Senja karya Taofan Nalisaputra dan Tak Ada Lagi Laut di Matamu karya Raihan Robby. Mengungkap keterkaitan unsur-unsur intrinsik dari kedua karya melalui pendekatan intertekstual menurut perspektif Julia Kristeva. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis unsur-unsur intrinsik yang menunjukkan hubungan intertekstual antara kedua naskah, seperti tema, penokohan, alur, setting, sudut pandang, dan pesan moral. Metode yang digunakan adalah baca-catat, dengan menganalisis kutipan-kutipan dari kedua naskah sebagai data utama. Hasil kajian menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan dalam tema kesetiaan terhadap janji yang berujung pada kekecewaan, kemiripan penyajian karakter tokoh perempuan yang setia dan penuh pengorbanan, setting yang menghadirkan suasana emosional dari tokoh yang hidup dalam ketidakpastian, alur cerita yang digunakan pada naskah drama Janji Senja karya Taofan Nalisaputra menggunakan alur maju, dan alur yang digunakan pada naskah drama Tak Ada Lagi Laut di Matamu karya Raihan Robby juga menggunakan alur maju dengan kilasan masa lalu melalui dialog. Sehingga pada kedua naskah drama tersebut memiliki kesamaan pada alur ceritanya, penggunaan sudut pandang orang ketiga objektif, memuat pesan moral tentang pentingnya menepati janji, menghargai kesetiaan, dan bijak dalam menaruh harapan. Melalui analisis ini, ditemukan bahwa Tak Ada Lagi Laut di Matamu merefleksikan dan memodifikasi struktur makna yang terdapat dalam Janji Senja, menunjukkan bahwa karya sastra tidak lahir dalam ruang kosong, melainkan terhubung dan berinteraksi dengan teks-teks lain sebelumnya.
Copyrights © 2025