Penelitian ini menganalisis komunikasi lintas budaya dalam film The Farewell (2019) karya Lulu Wang, dengan fokus pada perbedaan gaya komunikasi antara budaya Tiongkok yang berkarakter high-context dan budaya Amerika yang cenderung low-context. Film ini merepresentasikan dinamika keluarga Tionghoa-Amerika yang menghadapi dilema etis ketika memutuskan untuk menyembunyikan penyakit kanker terminal dari anggota keluarga tertua, Nai Nai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk mengungkap makna-makna tersembunyi dalam elemen visual, dialog, serta tindakan non-verbal karakter. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tanda-tanda (sign) dan menginterpretasikan makna denotatif maupun konotatifnya, guna memahami representasi nilai budaya dan gaya komunikasi dalam film. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya komunikasi high-context ditampilkan melalui simbolisme budaya Tiongkok seperti keheningan, gestur, tatapan, dan ritual makan bersama, yang mengandung makna emosional dan relasional yang mendalam. Sebaliknya, karakter Billi, yang mewakili budaya Amerika, menunjukkan gaya komunikasi low-context dengan kecenderungan menyampaikan perasaan dan kebenaran secara langsung dan verbal. Ketegangan antara kedua gaya komunikasi ini menciptakan konflik intrapersonal dan interpersonal dalam diri Billi, sekaligus mencerminkan negosiasi identitas antara nilai-nilai Timur dan Barat.
Copyrights © 2025