Tari Thengul merupakan salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang memadukan unsur gerakan tubuh dan ekspresi mimik sebagai media komunikasi nonverbal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya memahami bagaimana elemen-elemen tari tradisional tidak hanya berfungsi sebagai ekspresi estetika, tetapi juga sebagai bentuk perlawanan simbolik rakyat terhadap dominasi kekuasaan dan ketimpangan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap makna komunikasi nonverbal yang terkandung dalam ekspresi wajah dan gerakan tubuh penari Thengul serta menganalisisnya melalui pendekatan multimodal. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan analisis multimodal terhadap dokumentasi pertunjukan, observasi langsung, dan wawancara dengan pelaku seni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi mimik dan gestur dalam Tari Thengul merepresentasikan kritik sosial, perlawanan simbolik, serta harapan kolektif masyarakat terhadap perubahan sosial. Setiap gerakan yang tampak sederhana menyimpan narasi kompleks tentang ketegangan sosial, resistensi, dan identitas budaya yang diperjuangkan. Penari Thengul menggunakan komunikasi nonverbal sebagai bentuk penyampaian pesan-pesan kritis yang tidak bisa disampaikan secara verbal, mengingat konteks historis dan politik pertunjukan ini sering kali bersinggungan dengan wacana kekuasaan. Implikasi dari temuan ini memperlihatkan bahwa seni pertunjukan tradisional seperti Tari Thengul memiliki peran strategis dalam memperkuat kesadaran kolektif dan menjadi medium alternatif perlawanan budaya. Studi ini mendorong pentingnya pelestarian dan pemaknaan ulang terhadap seni tradisi sebagai bagian dari komunikasi politik dan ekspresi sosial masyarakat.
Copyrights © 2025