Permasalahan transportasi yang umum terjadi dalam perkotaan ialah tingginya penggunaan kendaraan bermotor (motorized). Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap transportasi, seperti kemacetan, kecelakaan, dan polusi udara. Selain itu, juga terjadi penurunan minat untuk menggunakan kendaraan tidak bermotor maupun angkutan umum, seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi untuk menunjang aktivitas. Kita bisa berkaca pada Ibu Kota Negara (IKN) yang mendorong mobilitas dan konektivitas yang terfokus pada kualitas hidup dengan menjadikan kota yang aktif dan ramah pejalan kaki, yang didesain lebih mengutamakan pejalan kaki atau pergerakan mobilitas aktif. Hal ini dapat menjadi contoh untuk kota-kota di Indonesia untuk mengedepankan transportasi berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor berpengaruh sebagai upaya menarik kembali minat masyarakat untuk berjalan kaki. Pengumpulan data penelitian menggunakan survei wawancara dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan pada Google Form. Pengolahan data menggunakan pendekatan SEM dengan bantuan software Smart-PLS. Berdasarkan data dari 250 responden, diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan berjalan kaki, yakni amenities, ketertiban sosial, sikap, keselamatan, dan integrasi moda.
Copyrights © 2024