Latar belakang : Indonesia ialah negara dengan iklim tropis dan paparan sinar matahari yang melimpahdimana secara teori memiliki jumlah pengidap defisiensi vitamin D yang rendah, namun pada kenyataannyaprevalensi kasus defisiensi vitamin D masih tinggi. Hal ini disebabkan karena gaya hidup yang relatifmenghindar dari sinar matahari seperti menggunakan pakaian yang tertutup, kurangnya aktivitas di luarruangan dan obesitas. Sinar matahari menjadi sumber utama pembentukan vitamin D dan dipengaruhi olehkandungan lemak dalam tubuh. Penelitian ini ditujukan guna mengenali relasi durasi paparan sinar sertabody fat terhadap kadar vitamin D.Metode : Riset berikut diklasifikasikan sebagai riset observasi analitik dengan desain cross sectional.Responden riset yaitu 36 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah dengan mengambilsampel menggunakan consecutive sampling. Analisis data mengaplikasikan uji korelasi Pearson ProductMoment (p-value<0,05).Hasil : Usia responden berkisar 21 – 24 tahun, durasi paparan sinar matahari berkisar 12 – 35 menit/hari,body fat berkisar 11,4 – 48,9%, dan kadar vitamin D berkisar 8,1 – 25,6 ng/mL. Dari hasil uji korelasiPearson Product Moment ada relasi durasi paparan sinar matahari terhadap kadar vitamin D dengan nilainp-value 0,003 (p<0,05) namun, tidak terdapat relasi body fat dengan kadar vitamin D bernilai 0,491(p>0,05).Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa semakin lama durasi paparan sinar mataharimaka kian tinggi pula kadar vitamin D.Kata Kunci: Sinar matahari, vitamin D, body fat.
Copyrights © 2024