Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengetahuan Pengaruhi Sikap dan Tindakan Mahasiswa terhadap Program Pencegahan Thalassemia di Indonesia Tursinawati, Yanuarita; Fuad, Wijayanti
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i4.25407

Abstract

Abstrak Pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik oleh tenaga kesehatan seperti dokter dalam upaya strategi pencegahan thalassemia sangat diperlukan, karena dokter yang berperan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa kedokteran tentang pencegahan thalassemia. Penelitian dengan pendekatan cross sectional study ini melibatkan 96 mahasiswa angkatan tahun I s.d IV, di Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang antara bulan April-Juni 2018. Analisis pengetahuan, sikap, tindakan terhadap thalasemia menggunakan kuesioner. Skor tiap angkatan dibandingkan dengan uji Kruskal wallis, hubungan antara skor sikap, tindakan dengan pengetahuan diuji dengan regresi linier sederhana. Sebanyak 42,7 % mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik, mayoritas memiliki sikap yang positif (72,9%), tindakan yang baik (91,7%). Sebagian besar (70,8%) memiliki rencana untuk memeriksakan status karier thalassemia, namun lebih memilih menunda pemeriksaan sampai saat akan menikah (58,3%). Terdapat hubungan yang signifikan (P=0,023) antara sikap dengan pengetahuan dan antara tindakan dengan pengetahuan (p=0,039). Mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik tentang pencegahan thalassemia serta tingkat pengetahuan mempengaruhi sikap dan tindakan mahasiswa.  Abstract Adequate knowledge, attitudes and practice by health workers such as doctors in thalassemia prevention strategies are needed, because doctors as informers to the public. This study aims to determine knowledge, attitudes and practice of medical students about thalassemia. This study was a cross sectional study involving 96 students from grade year I to IV, at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang between April-June 2018. Analysis of knowledge, attitudes, practice against thalassemia used a questionnaire. The score of each grade was compared using Kruskal Wallis, relationship between attitude, practice with knowledge was analyzed with simple linear regression. A total of 42.7% of students had good knowledge, the majority had a positive attitude (72.9%), good practice (91.7%). Most (70.8%) had plans to check thalassemia career status, but prefered to postpone until get married (58.3%). There was a significant relationship (p = 0.023) between attitudes with knowledge and between practice with knowledge (p = 0.039). Students have good knowledge, attitudes and practice and level of knowledge influences their attitudes and practice. Keyword : Knowledge, Attitudes, Practice, Thalassemia
IMPORTANT NORMS AND SUBJECTIVE NORMS ON GAY ADOLESCENT SEXUAL BEHAVIOR IN SEMARANG CITY Larasaty, Nurina Dyah; Tursinawati, Yanuarita
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Proceeding International Seminar of Occupational Health and Medical Sciences (I-SOCMED) 2017 “
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.659 KB)

Abstract

Adolescents with a gay sexual orientation need to receive a great attention in cases of HIV / AIDS transmission.It is due to the sexual behavior in this class included in the category of risk behavior, one of which is through the anal sex. Anal intercourse is very risky in HIV transmission because the penis can scratch and tear the rectal mucous membranes, so that HIV can more smoothly enter the bloodstream.The purpose of this study is to explore the information about important and subjective norms of gay adolescents in Semarang City. This research used qualitative approach. Data collection was done through in-depth interviews with informants as well as field observations. The results of this study found that the important norm prevailing in the family associated with acceptance of sexual orientation of familymembers as gay according to most informants stated the rejection. However, a small percentage of informants thought the rejection of the family would turn into acceptance over time. In contrast to the subjective norms prevailing in the community, all informants argue that the community still strongly rejects the existence of this gay group. This is contrary to the norms of religion and social normsprevailing in Indonesian society. Keywords: Important Norm, Subjective Norm, Sexual Behavior, Gay
Effect of Mindi Leaf Powder (Melia azedarach L) on Mortality of Anopheles aconitus Instar III Larvae Atmaja, Tajudin Rahmat Surya; Ratnaningrum, Kanti; Tursinawati, Yanuarita
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.432 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.1.3.2016.58-63

Abstract

Background: Malaria is a disease caused by Plasmodium parasite infection wwhich is transmitted through bite of an Anopheles mosquito. Efforts to control malaria can be carried out in various ways, starting from treatment, prevention, to breaking the transmission chain through vectors, both mosquitoes and larvae. Mindi tree contains Azadiractin compounds which are larvicides. Study aims to determine effect of mindi leaf powder (Melia azedarach L) on mortality of Anopheles aconitus instar III larvae.Methods: A true experimental study with a post test only control group design, the object of research was Anopheles aconitus Instar III larvae. The research was conducted at Laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. 20 larvae / 100 ml were used. Air temperature and water pH were controlled during observation. Assessment by counting number of mortality larvae and the number of live larvae from each treatment was compared to the control. The data obtained were analyzed by the Kruskal-Wallis statistical test. The LD50 and LD90 were analyzed using Probit analysis.Results: The dose of 0.2 g/100 ml was the minimum dose that killed 100% of larvae of Anopheles aconitus (p = 0.01). In the probit test, LD50 was 0.01 g/100 ml of aquades, while LD90 was 0.06 gram/ 100 ml of aquades.Conclusion: Dose can served as larvicidal (LD90 )was 0.06 g/100 ml of aquades., while LD50 was 0.01 g/100 ml of aquades.
KEJADIAN DRY EYE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG DIPENGARUHI OLEH PAPARAN AC Swasty, Swasty; Tursinawati, Yanuarita
Syifa'Medika Vol 11, No 2 (2021): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v11i2.2927

Abstract

Dry eye adalah penyakit air mata dan lapisan permukaan mata yang bersifat multifaktorial. Gejala klinis meliputi rasa tidak nyaman, ketidakstabilan tear film  dan gangguan penglihatan.  Faktor-faktor  risiko dry eye yaitu usia, jenis kelamin, paparan AC, penggunaan gadget, dan lama membaca buku. Mahasiswa kedokteran sering melakukan aktivitas digital, membaca yang lama dan intensif serta berada dalam ruangan dengan air conditioner (AC). Kegiatan tersebut mengurangi frekuensi berkedip dan muncul keluhan-keluhan dry eye. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko usia, jenis kelamin, paparan AC, penggunaan gadget dan lama membaca buku dengan kejadian dry eye pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectionaldengan melibatkan 35 responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah. Kuesioner Ocular Surface Disease Index digunakan untuk mendeteksi dry eye dan dilakukan pemeriksaan tear meniscus. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan nilai signifikansi p <0,05 dan CI 95%. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (68,6%), berumur ? 22 tahun, dengan rata rata usia 21,40±0.85 tahun, terpapar AC ? 3 Jam (80%), menggunakan gadget ? 3 Jam  ( 97,1%), membaca buku ? 3 Jam ( 97,1%),  didiagnosis sebagai dry eye (94,3%) dan masuk dalam kriteria mild (45,7%). Tidak terdapat hubungan yang siginifkan antara umur (p=1,00), jenis kelamin (p=0,536), penggunaan gadget (p=1,00) dan membaca buku (p=1,00) dengan kejadian dry eye. Terdapat hubungan yang signifikan antara paparan AC dengan kejadian dry eye (p =0,00). 
Pengetahuan Pengaruhi Sikap dan Tindakan Mahasiswa terhadap Program Pencegahan Thalassemia di Indonesia Tursinawati, Yanuarita; Fuad, Wijayanti
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i4.25407

Abstract

Abstrak Pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik oleh tenaga kesehatan seperti dokter dalam upaya strategi pencegahan thalassemia sangat diperlukan, karena dokter yang berperan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa kedokteran tentang pencegahan thalassemia. Penelitian dengan pendekatan cross sectional study ini melibatkan 96 mahasiswa angkatan tahun I s.d IV, di Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang antara bulan April-Juni 2018. Analisis pengetahuan, sikap, tindakan terhadap thalasemia menggunakan kuesioner. Skor tiap angkatan dibandingkan dengan uji Kruskal wallis, hubungan antara skor sikap, tindakan dengan pengetahuan diuji dengan regresi linier sederhana. Sebanyak 42,7 % mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik, mayoritas memiliki sikap yang positif (72,9%), tindakan yang baik (91,7%). Sebagian besar (70,8%) memiliki rencana untuk memeriksakan status karier thalassemia, namun lebih memilih menunda pemeriksaan sampai saat akan menikah (58,3%). Terdapat hubungan yang signifikan (P=0,023) antara sikap dengan pengetahuan dan antara tindakan dengan pengetahuan (p=0,039). Mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik tentang pencegahan thalassemia serta tingkat pengetahuan mempengaruhi sikap dan tindakan mahasiswa. Abstract Adequate knowledge, attitudes and practice by health workers such as doctors in thalassemia prevention strategies are needed, because doctors as informers to the public. This study aims to determine knowledge, attitudes and practice of medical students about thalassemia. This study was a cross sectional study involving 96 students from grade year I to IV, at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang between April-June 2018. Analysis of knowledge, attitudes, practice against thalassemia used a questionnaire. The score of each grade was compared using Kruskal Wallis, relationship between attitude, practice with knowledge was analyzed with simple linear regression. A total of 42.7% of students had good knowledge, the majority had a positive attitude (72.9%), good practice (91.7%). Most (70.8%) had plans to check thalassemia career status, but prefered to postpone until get married (58.3%). There was a significant relationship (p = 0.023) between attitudes with knowledge and between practice with knowledge (p = 0.039). Students have good knowledge, attitudes and practice and level of knowledge influences their attitudes and practice. Keyword : Knowledge, Attitudes, Practice, Thalassemia
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI EXTENDED SPECTRUM BETA-LACTAMASE Escherichia coli Reza Nisrina Salzabella; Tursinawati, Yanuarita; Muslimah
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 4 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2023.010.04.2

Abstract

Bakteri Escherichia coli (E. coli) seringkali menjadi penyebab penyakit infeksi saluran kemih (ISK) dengan pengobatan yang dianjurkan seperti penggunaan antibiotik beta-laktam dan fluorokuinolon. Siprofloksasin adalah antibiotik golongan fluorokuinolon yang kinerjanya bergantung pada konsentrasi. Penggunaan siprofloksasin yang tidak tepat berpotensi mengalami resistensi dan mengakibatkan efek samping yang cukup serius. Salah satu alternatif antibakteri menggunakan daun kelor (Moringa oleifera) yang mengandung zat antibakteri seperti saponin, alkaloid, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan bakteri Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) E. coli. Sampel ESBL E. coli disiapkan dalam 6 kelompok yaitu kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak daun kelor 25% (P1), 50% (P2), 75% (P3), 100% (P4), kontrol positif siprofloksasin (K1), dan kontrol negatif (K2). Ekstrak daun kelor dibuat menggunakan metode maserasi. Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram kemudian diukur zona hambatnya menggunakan penggaris. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter zona hambat pada P1 adalah 6,5 mm, P2 (9,40 mm), P3 (11,1 mm) merupakan rerata zona hambat terbesar, tetapi masih lebih rendah dari pada K1 (31,47 mm), namun rerata diameter zona hambat pada P4 menurun menjadi 7,0 mm. Rerata diameter zona hambat antar kelompok memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri ESBL E. coli dengan konsentrasi ekstrak 75% mempunyai daya hambat terbesar di antara semua kelompok perlakuan, tetapi masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan siprofloksasin.
Korelasi Indeks Massa Tubuh dan Tekanan Darah dengan Rasio TG/HDL pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Etnis Jawa: Correlation of Body Mass Index and Blood Pressure with TG/HDL Ratio in Type 2 Diabetes Javanese Patients Tursinawati, Yanuarita; Setiowati, Lilis; Wahab, Zulfachmi; Kartikadewi, Arum
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 9 No. 3 (2022): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36408/mhjcm.v9i3.817

Abstract

LATAR BELAKANG: Salah satu komplikasi makrovaskuler penderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2) yaitu penyakit jantung koroner (PJK). Kematian utama pada DMT2 disebabkan karena PJK. Rasio trigliserida (TG)/ high density lipoprotein (HDL) dapat memprediksi perkembangan PJK dan berkorelasi dengan indeks massa tubuh (IMT) dan tingkat tekanan darah. TUJUAN: Penelitian ini bertujuan membuktikan korelasi IMT dan tekanan darah dengan rasio TG/HDL penderita DMT2 Etnis Jawa. METODE : Sampel penelitian sejumlah 107 subjek DMT2 etnis Jawa. Data sekunder berupa rekam medis pasien DMT2 di Puskesmas, Semarang. Uji korelasi Spearman dipakai untuk menganalisis korelasi IMT dan tekanan darah dengan rasio TG/HDL dengan p<0,05. HASIL: Pada DMT2 etnis Jawa ditemukan rerata IMT adalah 24,3 + 3,3 kg/m2 dengan mayoritas IMT obesitas (42,1%), rerata tekanan darah sistolik (138,4+19 mmHg) dan tekanan darah diastolik (80,5+8,9 mmHg) dengan mayoritas mengalami prehipertensi (46,7%). Terdapat korelasi positif lemah yang signifikan antara IMT terhadap rasio TG/HDL pada penderita DMT2 etnis Jawa (r= 0,262, p= 0,006). Tekanan darah tidak terdapat korelasi signifikan terhadap rasio TG/HDL pada penderita DMT2 etnis Jawa (r= -0,114, p=0,243,). KESIMPULAN: Terdapat korelasi signifikan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan rasio TG/HDL pada penderita DMT2 etnis Jawa. Sedangkan tingkat tekanan darah tidak berkontribusi terhadap rasio TG/HDL pada penderita DMT2 etnis Jawa. KATA KUNCI: Indeks massa tubuh, tekanan darah, rasio TG/HDL, DMT2
Pengaruh Pemberian Beras Ketan Hitam (Oryza sativa L. Var glutinosa) terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Tikus Wistar Yang Diinduksi Streptozotocin-NA Ramadhani, Nuzul Zakila; Tursinawati, Yanuarita; Nugraheni, Dyah Mustika
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 4, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.4.1.2022.39-48

Abstract

Diabetes adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan gula darah tinggi. Beras ketan hitam (Oryza Sativa L. Var Glutinosa) mengandung antioksidan flavonoid, seperti antosianin, yang dapat berperan sebagai antihiperglikemik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan pengaruh pemberian beras ketan hitam terhadap tingkat GDP tikus wistar. Penelitian ini mengadopsi metode desain pre-test control group. Dengan cara membagi 24 ekor tikus wistar jantan menjadi 5 kelompok dengan cara simple random sampling, yaitu: K-, K+, P1 dan P2. K+, P1 dan P2 disuntik dengan streptozotocin dengan konsentrasi 45 mg/kgBB + 110 mg/kgBB NA. P1 dan P2 diberi campuran beras ketan hitam matang dan pakan standar masing-masing dengan dosis 1.5gr+2.5gr dan 3gr+1gr selama 28 hari. Perbedaan tingkat GDP dianalisis secara statistik dengan analisis uji varians satu arah dan pascates. Tingkat GDP kelompok pra intervensi menurun pada semua kelompok (p=0,000), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar kelompok setelah intervensi (p=0,000) Uji Post-Hoc memberikan perbedaan yang signifikan pada kelompok K-, dimana K+ (p=0,000), K+ dan P1 (p=0,000), K+ dan P2 ( p = 0,000), K- dan P1 (p=0,000), K- dan P2 (p=0,000), P1 dan P2 (p=0,002). Pada tikus wistar yang disuntik streptozotocin + NA, pemberian beras ketan hitam berpengaruh menurunkan tingkat GDP. Dosis terendah yang dapat menurunkan tingkat GDP adalah 1,5 g/hari.
The Cytoxic Effects Of Forest Honey (Apis dorsata) On T47D Breast Cancer Cells Adnan, Malik Hisyam; Rakhmawatie, Maya Dian; Tursinawati, Yanuarita
MAGNA MEDIKA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/magnamed.11.2.2024.181-188

Abstract

Background: In 2018, an estimated 2 million people had breast cancer. Forest honey (Apis dorsata) can have antioxidant activity due to the presence of flavonoid saponin, alkaloid, and tannin compound, therefore can be used as anticancer through the induction of apoptosis.Objective: To determine the IC50 of forest honey (Apis dorsata) on T47D breast cancer cells and see the morphology of T47D cells after administration of forest honey.Methods: This study is an in vitro test of the cytotoxic activity of forest honey against T47D breast cancer cells using the MTT assay method. The concentration of forest honey was prepared by the two-fold microdilution method in the range of 1000 - 31.25 µg/mL. Doxorubicin was used as a control drug with a concentration of 20 - 0.675 µg/mL. The morphology of T47D cells after treatment was observed with an inverted microscope with 400x magnification.Results: Forest honey (Apis dorsata) from any concentration did not show any inhibition of growth of T47D breast cancer cells. Meanwhile, doxorubicin had an IC50 of 3.746 µg/mL. The morphology of T47D cells with honey administration showed many live cells with formazan crystals.Conclusion: Forest honey has no cytotoxic activity against T47D breast cancer cells.
Hubungan Asupan Vitamin D Dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Keparahan Mialgia Di Puskesmas Tegal Gubug Bilqis, Maziyyah Mona; Widiasih, Esti; Tursinawati, Yanuarita; Ika R, Risky
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tingginya prevalensi mialgia di dunia dipengaruhi beberapa faktor seperti adanyadefisiensi vitamin D dan obesitas. Mialgia yang timbul terus menerus dapat menghambat aktivitas, sehinggamenurunkan kualitas hidup penderitanya. Reseptor vitamin D, 1α-hidroksilase, dan protein pengikatvitamin D di hipotalamus mengakibatkan mekanisme defisiensi vitamin D terlibat dalam patofisiologi nyeriotot. Obesitas menimbulkan reaksi inflamasi berupa nyeri akibat dari peningkatan produksi local sitokinpro-inflamasi. Tujuan: Mengetahui hubungan asupan vitamin D dan IMT terhadap keparahan mialgia diPuskesmas Tegal Gubug. Metode: Penelitian menggunakan jenis kuantitatif dengan desain penelitian crosssectional. Sampel yang digunakan pria usia 35-54 tahun dengan jumlah 31 orang, dilakukan di PuskesmasTegal Gubug Cirebon. Data penelitian berupa data primer, menggunakan kuesioner nordic body map danSQ-FFQ, serta pengukuran IMT. Analisis menggunakan analisis univariat dan uji bivariat rank spearmandengan p value = <0,05. Hasil: Mayoritas sampel di Puskesmas Tegal Gubug kategori usia 35-45th (71,0%)dengan pekerjaan Buruh (41,9%). Mayoritas sampel IMT kategori obesitas I (38,7%), asupan vitamin Ddibawah rentang normal (61,3%), dan memiliki tingkat mialgia kategori sedang (54,8%). Hasil uji rankspearman hubungan asupan vitamin D dan IMT terhadap keparahan mialgia didapatkan p value= 0,000 ;0,015 (<0,05). Kesimpulan: Asupan Vitamin D dan IMT secara signifikan mempengaruhi derajatkeparahan mialgia di Puskesmas Tegal Gubug.Kata Kunci: IMT, Mialgia, Defesiensi Vitamin D