Latar Belakang: Pengendalian internal yang efektif atas pengeluaran kas sangat penting bagi organisasi untuk mencegah kecurangan, salah urus, dan memastikan penggunaan dana yang tepat, terutama dalam pengelolaan transaksi kas kecil. Kas kecil adalah sejumlah uang tunai yang digunakan untuk pengeluaran kecil dan tidak terduga yang sulit untuk diproses melalui prosedur pengadaan normal. Mempertahankan kontrol internal yang kuat atas kas kecil sangat penting untuk melindungi aset dan mendorong akuntabilitas keuangan. Tujuan: penelitian ini untuk menganalisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas dalam pengelolaan transaksi kas kecil pada sebuah organisasi berskala menengah. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, yang melibatkan penelaahan dokumen, observasi, dan wawancara semi-terstruktur dengan personil yang relevan yang bertanggung jawab atas pengelolaan kas kecil. Data dikumpulkan mengenai kebijakan, prosedur, dan praktik-praktik yang terkait dengan penanganan, otorisasi, pencatatan, dan rekonsiliasi kas kecil. Temuan/Hasil: Analisis kualitatif menunjukkan beberapa kekuatan dalam sistem pengendalian internal, seperti pemisahan tugas yang jelas, batas otorisasi yang jelas, dan rekonsiliasi yang teratur. Namun, kelemahan juga diidentifikasi, termasuk pelatihan yang tidak memadai untuk penjaga kas kecil, kurangnya penghitungan fisik secara berkala, dan kurangnya pemantauan terhadap pola penggantian biaya. Kesimpulan: Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa meskipun organisasi telah menetapkan kerangka kerja pengendalian internal yang baik untuk pengelolaan kas kecil, masih terdapat peluang untuk perbaikan guna meningkatkan efektivitas secara keseluruhan dan mengurangi potensi risiko. Rekomendasi yang diberikan mencakup penguatan pelatihan, penerapan penghitungan kas mendadak, dan peningkatan prosedur pemantauan dan tinjauan untuk memastikan pengamanan aset yang tepat dan penggunaan dana kas kecil yang efisien.
Copyrights © 2024