Permukiman tepian sungai di kawasan pasang surut Muaro Jambi menunjukkan tingkat kerentanan yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim, khususnya akibat meningkatnya frekuensi genangan, degradasi lingkungan, serta keterbatasan infrastruktur hunian adaptif. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus menyebarluaskan konsep rumah panggung komunal sebagai bentuk arsitektur sosial yang mampu merespons dinamika kondisi hidrologi sekaligus mengakomodasi kebutuhan ruang bersama. Metode yang digunakan mengintegrasikan pendekatan partisipatif, kearifan lokal, dan prinsip desain adaptif-ekologis melalui dialog masyarakat, pameran desain, serta lokakarya kolaboratif. Hasil kegiatan berupa integrasi desain arsitektur dengan strategi adaptasi berbasis komunitas, yang menempatkan rumah panggung tidak semata sebagai solusi fisik, melainkan sebagai kerangka sosial-ekologis bagi ketahanan. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan pengetahuan dalam bidang arsitektur berkelanjutan dan adaptasi berbasis komunitas dengan menawarkan model replikasi yang memperkuat peran arsitektur sebagai instrumen transformatif dalam menghadapi tantangan iklim pada kawasan pesisir dan riparian yang rentan.
Copyrights © 2025