Indonesia saat ini menghadapi ketergantungan tinggi pada impor tepung terigu, yang menjadi tantangan bagi ketahanan pangan nasional. Fluktuasi harga dan ketersediaan tepung impor akibat dinamika pasar global semakin memperkuat urgensi diversifikasi pangan berbasis bahan lokal. Pisang kepok (Musa acuminata Colla) merupakan salah satu komoditas lokal yang melimpah di Sulawesi Tengah, dengan potensi besar sebagai bahan baku alternatif tepung serbaguna. Namun, pemanfaatan pisang kepok selama ini masih terbatas pada konsumsi langsung atau produk sederhana seperti keripik, dan keterampilan pengolahannya belum berkembang luas di masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Palu dalam mengolah pisang kepok menjadi tepung serbaguna. Metode pelatihan yang digunakan adalah pendekatan partisipatif, mencakup penyuluhan, praktik langsung, dan diskusi tentang pengembangan produk turunan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terkait potensi pisang kepok dan teknik pengolahannya. Selain itu, peserta berhasil menerapkan langkah-langkah pembuatan tepung dengan menghasilkan produk berkualitas. Kegiatan ini juga membangkitkan antusiasme dan minat peserta untuk mengembangkan usaha berbasis tepung pisang, yang berpotensi mendukung ketahanan pangan lokal dan pemberdayaan ekonomi keluarga. Dengan demikian, pelatihan ini memberikan kontribusi positif dalam diversifikasi pangan lokal dan pemberdayaan komunitas.
Copyrights © 2024