Banyak para tokoh Muslim terdahulu menyiapkan waktu dalam lembaran karyanya membahas tentang kedudukan akal pada diri manusia. Justru akallah yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lainnya, dengan akal ini pula, sebagai salah satu sebab Allah mengamanahkan manusia sebagai khalifah dipermukaan bumi. Dari sekian banyak tokoh yang berbicara masalah akal, termasuk Buya Hamka di dalam bukunya Falsafah Hidup. Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah untuk mengetahui kedudukan akal menurut Buya Hamka dalam Falsafah Hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Temuan dari penelitian ini menjelaskan, bahwa penggunaan akal dalam Islam menurut Buya Hamka harus mengikuti sebagaimana yang telah ditentukan oleh wahyu, di samping itu dia juga berpendapat bahwa antara akal dan agama saling membutuhkan, bahkan kesempurnaan kebahagian juga ditentukan oleh kesempurnaan akal.
Copyrights © 2023