Abstrak – Kemajuan teknologi otomotif modern menuntut tenaga kerja dengan kompetensi diagnostik digital yang tinggi, terutama di lingkungan pendidikan vokasi. Namun, banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah masih menghadapi keterbatasan dalam penggunaan perangkat scantool untuk mendiagnosis sistem injeksi elektronik kendaraan ringan. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan kemampuan peserta didik dalam mengoperasikan alat diagnostik digital. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelatihan penggunaan scantool terhadap peningkatan kompetensi teknis guru dan siswa SMK Negeri 4 Takalar. Metode pelatihan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain one-group pretest–posttest yang melibatkan 25 peserta. Data dikumpulkan melalui observasi, tes pengetahuan, dan penilaian praktik, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji paired sample t-test untuk mengukur peningkatan kemampuan diagnostik. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan pada penguasaan konsep sistem OBD-II dan keterampilan operasional scantool, dengan rata-rata peningkatan skor sebesar 45%. Temuan ini mengonfirmasi bahwa pelatihan berbasis praktik langsung efektif meningkatkan kesiapan vokasional peserta didik menghadapi tuntutan industri otomotif digital. Pelatihan ini juga merekomendasikan integrasi scantool-based learning ke dalam kurikulum praktik otomotif di SMK sebagai strategi penguatan link and match antara dunia pendidikan dan industri otomotif nasional.Kata kunci: scantool, kompetensi vokasional, pelatihan otomotif, pendidikan kejuruan, OBD-II
Copyrights © 2025