Latar Belakang: Minuman es teh manis merupakan minuman populer di kalangan mahasiswa karena rasanya yang menyegarkan dan harga yang terjangkau. Namun, beberapa pedagang mengganti gula dengan pemanis buatan seperti Siklamat dalam jumlah berlebih yang dapat membahayakan kesehatan, seperti menimbulkan gangguan fungsi hati, ginjal, bahkan meningkatkan risiko kanker. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan Siklamat pada es teh manis yang dijual di kantin UIN Sumatera Utara Medan serta menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa dengan tindakan mereka dalam membeli minuman es teh manis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Sampel penelitian terdiri dari 16 sampel es teh manis (total sampling) dan 112 mahasiswa (accidental sampling). Kandungan Siklamat diuji menggunakan metode pengendapan dan spektrofotometri UV-Vis, sedangkan data pengetahuan dan tindakan mahasiswa dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12,5% sampel es teh manis mengandung Siklamat namun masih dalam batas aman (≤ 350 mg/kg). Sebanyak 64% mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik dan 67% memiliki tindakan konsumsi yang baik. Namun, uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan tindakan mahasiswa (p = 0,488). Kesimpulan: Es teh manis yang dijual di kantin UIN Sumatera Utara Medan relatif aman dikonsumsi karena kandungan Siklamat masih dalam batas aman, tetapi pengetahuan mahasiswa tidak berhubungan signifikan dengan tindakan konsumsi mereka. Saran: Diharapkan pihak universitas dapat meningkatkan pengawasan bahan tambahan pangan di kantin kampus dan memberikan edukasi berkelanjutan kepada mahasiswa agar lebih selektif dalam memilih minuman yang aman untuk kesehatan.
Copyrights © 2025