Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan kebijakan unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi anak sekolah. Program ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan anggaran, distribusi yang belum merata, hingga efektivitas pemenuhan gizi. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi public relations (PR) pemerintah dalam mendukung dan merespons kritik terhadap program ini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis media dan wawancara mendalam, penelitian menemukan bahwa komunikasi pemerintah cenderung bersifat satu arah dan kurang transparan dalam penyampaian informasi. Strategi PR yang digunakan melibatkan penyatuan informasi melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan, penggunaan media sosial sebagai alat propaganda positif, serta manajemen krisis dalam menangani kritik publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi program masih perlu ditingkatkan, terutama dalam transparansi anggaran, keterlibatan multi-stakeholder, serta komunikasi yang lebih partisipatif dengan masyarakat dan media
Copyrights © 2025