Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi maskulinitas dalam film Tarung Sarung melalui pendekatan semiotini yang dipilih karena melalui pendekatan semiotika. Film ini dipilih karena menampilkan nilai-nilai budaya Bugis-Makassar yang kaya akan simbol keberanian, kehormatan, dan identitas laki-laki dalam masyarakat. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes yang mencakup tanda-tanda ikon, indeks, dan simbol dalam adegan-adegan film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maskulinitas dalam film Tarung Sarung direpresentasikan melalui karakter - karakter laki - laki yang menunjukkan kekdirepresentasikan melalui karakter-karakter laki-laki yang menunjukkan kekuatan fisik, keberanian, rasa tanggung jawab, serta menjunjung tinggi nilai siri' (rasa malu). Tradisi lokal seperti Sigajang Laleng Lipa dan Tarung Sarung digunakan sebagai simbol topeng dan Tarung Sarung digunakan sebagai simbol maskulinitas yang tidak hanya berkaitan dengan kekuatan fisik, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan moral. Tokoh utama, Deni Ruso, mengalami transformasi dari sosok laki-laki hedonis menjadi sosok yang bertanggung jawab dan religius, yang menggambarkan konstruksi maskulinitas ideal dalam budaya Bugis. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman representasi gender dalam media, khususnya dalam konteks budaya lokal Indonesia, dan dapat menjadi bahan refleksi bagi masyarakat serta sineas dalam membangun narasi yang lebih seimbang dan inklusif mengenai maskulinitas.
Copyrights © 2025