Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) merupakan calon pendidik yang diharapkan mampu merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan tahap perkembangan otak anak usia dini, yang dikenal sebagai masa keemasan (golden age). Pada usia ini, perkembangan otak terjadi sangat pesat dan sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman mahasiswa PIAUD terhadap konsep stimulasi otak anak dari perspektif neurosains, serta untuk menggali persepsi, tantangan, dan kesiapan mereka dalam mengimplementasikan ilmu neurosains dalam pendidikan anak usia dini. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik studi lapangan (field study), melibatkan mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah neurosains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman dasar yang cukup baik mengenai perkembangan otak dan pentingnya stimulasi, serta menyadari pentingnya integrasi neurosains dalam praktik pembelajaran PAUD. Namun demikian, mereka juga menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan fasilitas, belum meratanya pengetahuan guru tentang neurosains, serta perlunya pendekatan pembelajaran yang lebih aplikatif dan praktis di tingkat perguruan tinggi.
Copyrights © 2025