Kajian etnobotani ini bertujuan untuk mendokumentasikan pemanfaatan tumbuhan dari Famili Zingiberaceae oleh masyarakat Desa Raut Muara, Kabupaten Sanggau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, melakukan observasi ke tempat penelitian secara langsung dan melakukan wawancara pada informan. Informan adalah ibu-ibu PKK, pengobat tradisional dan masyarakat yang menggunakan tumbuhan Famili Zingiberacea yang berdomisili di Desa Raut Muara. Data dikumpulkan dengan cara triangulasi yaitu mewawancarai informan, melakukan observasi, dan dokumentasi, dilakukan pada bulan Juni-Juli 2024. Tujuh spesies tumbuhan didapatkan dari Famili Zingiberaceae yaitu Kunyit (Curcuma domestica Val.), Kencur (Kaempferia galanga L.), jahe putih (Zingiber officinale Rosc.), Jahe merah (Zingiber officinale Roxb. Var. Rubra), Entemu (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Temu kunci (Boesenbergia rotunda. L dan Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.) memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, baik sebagai bahan obat tradisional, bumbu masakan, maupun dalam upacara adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tumbuhan memiliki beragam manfaat, terutama dalam pengobatan tradisional, di antaranya untuk mengatasi gangguan pencernaan, peradangan, batuk, dan sebagai obat penyakit kulit. Kunyit dan Lengkuas, misalnya, sering digunakan dalam ramuan obat untuk mengatasi batuk dan pilek, sementara Cekur dan Laih bedayau dikenal sebagai bahan untuk memperbaiki stamina tubuh. Pemanfaatan tumbuhan ini menunjukkan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun dan perlu dilestarikan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian tanaman obat tradisional dan kearifan lokal masyarakat Desa Raut Muara.
Copyrights © 2025