Fenomena quiet quitting merujuk pada kondisi ketika karyawan hanya bekerja sesuai tugas pokok tanpa keterlibatan lebih. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh beban kerja dan budaya organisasi terhadap quiet quitting pada karyawan Generasi Z di industri fashion Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 190 orang, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pada hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh positif secara signifikan terhadap quiet quitting (β = 0,752; p < 0,05), sedangkan budaya organisasi berpengaruh negatif secara signifikan (β = -0,204; p < 0,05). Uji F juga menunjukkan bahwa kedua variabel secara simultan berpengaruh signifikan terhadap quiet quitting dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 65,9%. Penelitian ini menggarisbawahi bahwa pengelolaan beban kerja secara proporsional serta penerapan budaya organisasi yang sehat merupakan langkah penting dalam mengurangi potensi quiet quitting. Diharapkan dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh manajemen perusahaan untuk menciptakan suasana kerja yang mendukung peningkatan keterlibatan karyawan, terutama kalangan generasi Z.
Copyrights © 2025