Penelitian ini mengkaji strategi ketidaksantunan dalam interaksi jual beli daring masyarakat Madura dengan menggunakan pendekatan siber pragmatik. Ketidaksantunan adalah perilaku berbahasa yang melanggar norma kesopanan sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman, tersinggung, dan terhina bagi lawan tutur. Tujuan penelitian ini menganalisis bentuk ketidaksantunan dalam interaksi jual beli daring perspektif Jonathan Culpeper. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui metode observasi nonpartisipatif terhadap 100 video TikTok interaksi jual beli yang diunggah pada akun media sosial “Maz Aruel.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi ketidaksantunan perspektif Jonathan Culpeper yang digunakan meliputi ketidaksantunan langsung, positif, negatif, kesantunan semu, dan meniadakan kesantunan. Temuan ini menunjukkan bahwa media digital menjadi ruang baru untuk mengekspresikan ketidaksantunan dalam interaksi jual beli masyarakat Madura. Tuturan tersebut menunjukkan adanya pelanggaran prinsip kesantunan Jonathan Culpeper yang beragam, melalui lensa siber bagaimana tuturan memperkuat atau memodifikasi ekspresi ketidaksantunan.
Copyrights © 2025