Perubahan kurikulum, seperti penerapan Kurikulum Merdeka, menuntut kesiapan guru dalam menyusun asesmen diagnostik yang efektif untuk aspek kognitif dan non-kognitif. Penelitian ini dilakukan di SDN 002 dan 004 Loa Janan, berjarak sekitar 26 km dari Universitas Mulawarman, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun asesmen diagnostik berbasis Artificial Intelligence (AI). Metode yang digunakan dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini adalah pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) dengan pelatihan selama tiga hari. Hasil pretest menunjukkan bahwa 83,33% guru memiliki pemahaman tentang asesmen diagnostik, namun belum menerapkannya secara optimal. Rata-rata nilai pretest peserta mencapai 83,33%. Setelah pelatihan, pemahaman peserta meningkat, dengan nilai posttest mencapai 85,29%. Meskipun peningkatannya kecil, ini mencerminkan penajaman pemahaman peserta terhadap detail dan penerapan asesmen. Peningkatan signifikan juga terlihat dalam pemanfaatan AI, di mana pretest menunjukkan rata-rata 66,18%. Setelah pelatihan, nilai posttest mencapai 76,32%, menandakan kemampuan peserta untuk memahami dan mengaplikasikan teknologi AI dalam asesmen diagnostik. Produk asesmen yang dihasilkan pelatihan ini menunjukkan bahwa telah memenuhi aspek kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran, Keterlibatan Non-Kognitif dan kognitif, Kontekstualisasi dan Relevansi. Teknologi dan Inovasi
Copyrights © 2025