AbstrakRelasi utama dalam tektual dan kontekstual Pancasila selalu berkorelasi dengan hakikat kehidupan berbangsa dan kehidupan bernegara. Pluralitas, multikulturalias dalam aktualisasi Pancasila dalam sila-sila yang termaktub dalam batang tubuh Pancasila menjadi hakikat anatomi dari paradigma kehidupan bangsa Indonesia. reflekesi dan realitas Pancasila harus mendorong perubahan fundamental kebangsaan, kerusakan dan kehancuran akibat dari Tindakan-tindakan sistemik yang dilakukan oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab terhadap eksistensi Pancasila. Pemahaman terhadap akomodasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi jalan tengah untuk menciptakan tatanan bernegara bangsa Indonesia, dimana rumusan Pancasila sebagai rumusan sumber hukum dan jalan tengan akomodasi bagi kehidupan bangsa Indonesia tergambar dalam dialektika Pancasila dengan rumusan-rumusan universalitas dengan doktrin utama nusantara.Kata Kunci: Paradigma, Tektualitas, Kontektualitas, Pancasila AbstractThe main relationship in the textual and contextual context of Pancasila is always correlated with the nature of national life and state life. Plurality, multiculturalism in the actualization of Pancasila in the precepts embodied in the body of Pancasila is the anatomical nature of the paradigm of the Indonesian nation's life. the reflection and reality of Pancasila must encourage fundamental national changes, damage and destruction as a result of systemic actions carried out by groups who are not responsible for the existence of Pancasila. The understanding of the accommodation of Pancasila in the life of the nation and state is a middle way to create a state order for the Indonesian nation, where the formulation of Pancasila as the formulation of the source of law and the middle way of accommodation for the life of the Indonesian nation is reflected in the dialectic of Pancasila with the formulations of universality with the main doctrine of the archipelago.Keywords: Paradigm, Factuality, Contextuality, Pancasila
Copyrights © 2022