Pencemaran udara dari partikel debu terutama PM2,5 akhir-akhir ini mulai banyak mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Dampak negatif pencemaran PM2,5 pada suatu daerah dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang pada akhirnya dapat mengganggu kesehatan manusia. Kajian literatur review dilakukan guna mengetahui bagaimana perbandingan tren penelitian terkait partikel debu PM2,5 di benua Eropa yang mewakili negara maju serta benua Afrika yang mewakili negara miskin atau berkembang. Kajian literatur review penelitian pencemaran udara ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang baik terhadap fenomena pencemaran udara diantara ke dua kawasan tersebut. Kajian literatur review dilakukan dengan metode bibliometrik. Metadata dikumpulkan dari berbagai artikel yang terindeks Scopus. Penelusuran artikel dilakukan sebanyak dua kali dengan kata kunci berupa “air pollution” OR “air quality” AND “europe” AND ‘particulate matter” OR pm OR pm2,5. Kata kunci pada penelusuran yang kedua adalah“air pollution” OR “air quality” AND “africa” AND ‘particulate matter” OR pm OR pm2,5 dengan kategori, judul artikel, abstrak, dan kata kunci. Metadata dipilih berdasarkan subject area, tipe dokumen, kata kunci, tahap publikasi, tipe sumber dan bahasa. Metadata yang telah didapatkan kemudian diekspor dalam format CSV untuk dianalisis dengan bantuan sofware Biblioshiny. Kajian ini dapat memberikan sudut pandang baru terkait penelitian yang sejenis sehingga dapat melengkapi khazanah keilmuan bidang penelitian terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan tingkat pencemaran antara Eropa dan Afrika, kedua benua menghadapi tantangan serupa dalam pengelolaan polusi udara. Implikasi praktisnya mencakup penerapan kebijakan mitigasi yang disesuaikan dengan kondisi lokal, serta mempertimbangkan faktor sosial-ekonomi dan geografis untuk mengurangi konsentrasi PM2,5. Secara ilmiah, penelitian ini berkontribusi dalam pemahaman distribusi dan dampak PM2,5, serta membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang teknologi pemantauan dan pengembangan kebijakan mitigasi berbasis bukti.
Copyrights © 2024