Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan potensi pariwisata berdasarkan Delapan Ikon Betawi yang ditetapkan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017, serta merancang pola perjalanan menuju pariwisata budaya berkelanjutan di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Pengumpulan data dilakukan melalui kombinasi wawancara terstruktur dengan budayawan Betawi dan survei lapangan menggunakan daftar periksa 3A (Atraksi, Amenitas, dan Akses). Metode penjumlahan bobot (Weight Sum Methods/WSM) dan analisis SWOT diterapkan untuk mengelompokkan destinasi. Pola perjalanan spasial diadopsi untuk merancang dan menghubungkan semua destinasi yang terlihat menuju pariwisata berkelanjutan. Terdapat dua bentuk pola perjalanan, yaitu pola tujuan tunggal (single destination pattern) dan pola base-camp (base-camp pattern), yang dapat mendukung keberlanjutan wisata budaya di Jakarta. Tema tekstil, kerajinan tangan, ornamen, dan kuliner digunakan dalam pola tujuan tunggal. Sementara itu, pola base-camp diterapkan pada destinasi terpadu dengan berbagai atraksi, seperti pembuatan batik Betawi, ondel-ondel, bir pletok, dan ornamen Kembang Kelapa. Pola perjalanan bertema budaya dari Delapan Ikon Betawi ini belum pernah diperhatikan sebelumnya, dan temuan ini dapat memperkaya variasi paket wisata di Jakarta saat ini.
Copyrights © 2025