Rambutan merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dibudidayakan di Indonesia untuk dimanfaatkan buahnya. Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai antibakteri yaitu kulit buah yang digunakan untuk mengatasi disentri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil fitokimia dan aktivitas antimikroba dari ekstrak etanol kulit buah rambutan. Proses ekstraksi kulit buah rambutan dilakukan dengan metode maserasi. Identifikasi senyawa ekstrak kulit buah rambutan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan adanya 1 noda mayor pada plat KLT, dan dengan skrining fitokimia menunjukkan mengandung senyawa flavonoid dan fenolik. Uji aktivitas antimikroba dengan metode KLT-Bioautografi terhadap bakteri Salmonella gastroenterit menunjukkan aktivitas pada konsentrasi 30% (10,86 mm), dan kontrol positif 16,7 mm. Dan pengujian terhadap jamur Microsporum canis menunjukkan aktivitas pada konsentrasi 30% (42,46 mm), dan kontrol positif 27,66 mm, serta jamur Aspergillus sp menunjukkan aktivitas pada konsentrasi 30% (31,6 mm), dan kontrol positif 22,23 mm.
Copyrights © 2025