CT Simulator merupakan modalitas pencitraan dalam Radioterapi yang digunakan untuk delineasi dan kalkulasi dosis pada perencanaan terapi. AAPM TG.204 menyediakan faktor konversi yang lebih spesifik berdasarkan ukuran tubuh pasien untuk koreksi CTDIVol, karena CTDIVol bukanlah dosis radiasi yang diterima langsung oleh pasien. Meskipun memberikan manfaat, perhatian terhadap strategi penghematan dosis pada CT masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persentase peningkatan dosis radiasi menggunakan Size Specific Dose Estimate (SSDE) sesuai referensi AAPM TG.204. Jumlah pasien CT HNC dan CT Pelvis masing-masing adalah 10. Nilai CTDIVol pada konsol diverifikasi menggunakan dosimeter chamber pada fantom CTDI Body. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai verifikasi CT HNC sebesar 2,78% dan CT Pelvis sebesar 2,02% (sesuai standar ACR, Bapeten ≤ 20%). Nilai rata-rata SSDE untuk CT HNC adalah 83,02 mGy dan untuk CT Pelvis 39,08 mGy. Rata-rata persentase peningkatan dosis terhadap dosis preskripsi terapi untuk CT HNC adalah 1,6% dan untuk CT Pelvis 0,43% (di bawah ICRU Report 50). Dosis CT HNC lebih besar karena arus tabung (mA) yang lebih tinggi sehingga intensitas sinar-X meningkat, ditambah Rotation Time (s) yang lebih lambat menyebabkan waktu paparan radiasi lebih lama, yang berpengaruh pada peningkatan dosis radiasi. Nilai dosis CT Pelvis melebihi nilai referensi I-DRL yaitu 17 mGy, dengan nilai rata-rata sebesar 27,31 mGy. Optimalisasi parameter pemindaian sangat penting, serta penggunaan modalitas pencitraan non-radiasi pengion seperti MRI yang memiliki berbagai keunggulan.
Copyrights © 2024