Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan masalah kesehatan global dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi, serta menjadi penyebab kematian ketiga menurut WHO pada tahun 2019. Di Indonesia, prevalensi PPOK terus meningkat dengan gejala utama sesak napas akibat pola napas tidak efektif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas tripod position dan pursed-lip breathing pada pasien PPOK di RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan. Desain penelitian kuantitatif deskriptif eksploratif dengan pendekatan observasi. Subjek penelitian adalah seorang pasien PPOK berusia 65 tahun yang dipilih melalui purposive sampling. Intervensi tripod position dan pursed-lip breathing diberikan selama tiga hari, dengan penilaian kondisi respirasi melalui frekuensi napas, penggunaan otot bantu, rasio inspirasi-ekspirasi, saturasi oksigen, dan tingkat sesak berdasarkan skala Borg. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi rekam medis, kemudian dianalisis secara deskriptif. Setelah intervensi, frekuensi napas menurun dari 26 menjadi 20 kali/menit, saturasi oksigen meningkat dari 94% menjadi 99%, dan tingkat sesak berkurang dari skala Borg 6 (berat) menjadi 2 (ringan). Penggunaan otot bantu pernapasan dan flaring cuping hidung tidak ditemukan lagi, serta rasio inspirasi-ekspirasi membaik dari 1:3 menjadi 1:2. Tripod position dan pursed-lip breathing efektif memperbaiki pola napas tidak efektif pada pasien PPOK, sehingga direkomendasikan sebagai intervensi nonfarmakologis dalam praktik keperawatan klinis.
Copyrights © 2025