Keterbatasan alat praktikum jaringan komputer Virtual Local Area Network (VLAN) menyebabkan siswa mengandalkan teori tes sebagai pengukuran kompetensi. Saat pree test, terdapat 16 siswa dari total 29 siswa belum mencapai kompetensi, sehingga perlu peningkatan strategi metode pembelajaran efektif bagi siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga. Partisipasi aktif siswa terlibat langsung menciptakan pembelajaran dinamis dan pemanfaatan fasilitas yang tersedia di sekolah menjadi kunci optimalisasi penggunaan fasilitas, teknologi, materi pembelajaran, sehingga tercipta pertumbuhan kompetensi siswa. Siswa dapat mengembangkan kompetensi melalui media Cisco Packet Tracer, sebagai pembelajaran dinamis dengan menyediakan tools simulasi, perangkat jaringan, kabel, protokol jaringan, eksperimen, menguji skenario, memahami konsep jaringan komputer. Penggunaan Cisco Packet Tracer diharapkan siswa merespon positif terhadap kurangnya ketersediaan peralaatan Praktik untuk mencapai kompetensi. Tujuan penelitian ini: mengetahui peningkatan kompetensi siswa dalam penguasaan materi VLAN, optimisme kemandirian siswa dapat membantu belajar lebih kreatif, dalam pembelajaran VLAN melalui Cisco Packet Tracer. Penelitian ini mengadopsi metode tindakan kelas berdasarkan model Kurt Lewin. Pelaksanaannya mencakup beberapa langkah di setiap siklus, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan refleksi. Hasil penelitian kompetensi belajar VLAN pada siswa ditemukan 44,83% tidak mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Setelah penelitian pada siklus 1 melalui penerapan Cisco Packet Tracer tingkat ketuntasan klasikal meningkat menjadi 72,41%. Meskipun pembelajaran pada siklus 1 belum mencapai ketuntasan klasikal, pembelajaran dengan penerapan Cisco Packet Tracer dilanjutkan pada siklus 2. Siklus 2 diperoleh ketuntasan klasikal 93,10%, hal ini menunjukkan tercapainya ketuntasan belajar. Hasil penelitian pembelajaran melalui penerapan Cisco Packet Tracer dapat meningkatkan kompetensi siswa.
Copyrights © 2024