Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi awal Pelabuhan Merak, bentuk kebijakan pengelolaan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, serta dampak dari kebijakan tersebut terhadap perkembangan pelabuhan. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelabuhan Merak pada awalnya merupakan pelabuhan kecil dengan aktivitas lokal yang terbatas. Pemerintah kolonial Hindia Belanda melihat potensi strategis kawasan Merak sebagai penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatra, sehingga diterapkan berbagai kebijakan pembangunan dan pengelolaan. Melalui pembangunan dermaga, jalur kereta api, dan sistem transportasi penyeberangan, Pelabuhan Merak berkembang menjadi simpul penting dalam jaringan logistik dan mobilitas antarpulau. Kebijakan kolonial tersebut memberikan dampak besar terhadap perubahan fungsi dan peran pelabuhan, serta meletakkan fondasi bagi pengembangan pelabuhan di masa setelah kemerdekaan. Pelabuhan Merak menjadi bukti konkret peran strategis infrastruktur maritim dalam mendukung konektivitas dan integrasi wilayah di Indonesia.
Copyrights © 2025