Tujuan dari riset ini ialah agar mengevaluasi dampak suku bunga, pendapatan nasional serta suku bunga akan besaran tukar rupiah terhadap dolar, bisa dalam kurun waktu yang lama ataupun kurun waktu singkat. Analisis dilakukan menggunakan data sekunder selama periode 1989 hingga 2024 (selama 36 tahun). Metode yang diaplikasikan di riset ini ialah regresi linier berganda dengan strategi Ordinary Least Squares (OLS). Selain itu, pendekatan yang diterapkan mencakup uji kointegrasi serta Error Correction Model atau ECM, yang didahului oleh sejumlah uji statistik lainnya. Hasil penelitian dengan menggunakan uji kointegrasi Johansen memperlihatkan bahwasanya ada relasi keseimbangan kurun waktu lama antara seluruh variabel bebas (inflasi, pendapatan nasional, serta suku bunga) dengan variabel tidak bebas (besaran tukar). Fakta ini didukung oleh besaran trace statistic sebesar 102,1727 yang secara signifikan melebihi besaran kritis pada tingkat signifikansi 5%, yaitu 47,85613. Di luar itu, besaran Maximum Eigenvalue Statistic juga menunjukkan total sebanyak 36,7908, yang lebih tinggi dibandingkan besaran kritis 5% yakni 27,584434. Selain itu, keluaran pengujian melalui ECM menunjukkan bahwasanya variabel inflasi, residual serta suku bunga saja yang berpengaruh secara substansial, sedangkan variabel pendapatan nasional tidaklah menunjukkan signifikansi. Temuan ini mengindikasikan bahwasanya inflasi serta suku bunga memiliki relasi kurun waktu yang singkat akan besaran tukar, yang diperlihatkan oleh tiap-tiap besaran probabilitas variabel yang berada di bawah tingkat signifikansi 5% (0,05). Selain itu, koefisien residual dalam hasil uji ECM tercatat sebesar -0,732447, yang menunjukkan bahwa tingkat koreksi kesalahan (error correction term) mencapai 73,24% dan bersifat signifikan.
Copyrights © 2025