Penelitian ini membahas tradisi Paijur Batu sebagai bagian dari rangkaian upacara kematian yang masih lestari di tengah masyarakat Kelurahan Pagar Pinang, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada hari ke-40 setelah pemakaman, dengan prosesi utama berupa peletakan batu nisan di makam almarhum, sebagai simbol penghormatan, pengingat, dan penghubung spiritual antara keturunan dengan leluhur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang munculnya tradisi Paijur Batu, menggambarkan proses pelaksanaannya, serta menjelaskan alasan keberlanjutan tradisi tersebut di tengah dinamika sosial masyarakat. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paijur Batu tidak hanya memiliki nilai budaya dan spiritual yang kuat, tetapi juga berperan dalam mempererat ikatan sosial serta mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Meskipun membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang besar, masyarakat tetap mempertahankan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Penelitian ini mempertegas pentingnya pelestarian tradisi lokal sebagai kekayaan budaya yang bermakna dalam kehidupan bermasyarakat.
Copyrights © 2025