Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan praktik penyembuhan personalistik di Kelurahan Limau Sundai, Kecamatan Binjai Barat. Meskipun masyarakat setempat telah memiliki akses terhadap layanan kesehatan modern, praktik pengobatan berbasis spiritual tetap dipertahankan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap pengobat tradisional, pasien pengobatan non-medis dan medis, serta masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlanjutan praktik penyembuhan personalistik didorong oleh kepercayaan masyarakat terhadap penyebab penyakit non-medis, pengalaman penyembuhan yang bersifat personal, kemudahan akses dan biaya yang fleksibel, serta dukungan budaya lokal yang kuat. Para pengobat dipandang tidak hanya sebagai penyembuh tetapi juga sebagai figur sosial yang dihormati. Temuan ini memperlihatkan bahwa pengobatan personalistik tetap relevan dan hidup berdampingan dengan pengobatan modern, karena mampu memenuhi kebutuhan spiritual, emosional, dan budaya masyarakat. Dengan demikian, pengobatan tradisional tetap menjadi bagian penting dalam sistem kesehatan masyarakat, khususnya dalam konteks komunitas yang masih menjunjung nilai-nilai kultural.
Copyrights © 2025