Artikel ini membahas strategi propaganda politik yang digunakan oleh Donald J. Trump melalui Twitter selama kampanye pemilihan presiden AS tahun 2016. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini mengungkap teknik-teknik propaganda seperti basa-basi, saling mengejek, saling melempar kartu, dan ikut-ikutan, serta bagaimana Trump menggunakan Twitter untuk membentuk opini publik. Penelitian ini menggunakan teori propaganda Harold D. Lasswell sebagai landasan teori utama, dan menemukan bahwa Trump memaksimalkan media sosial untuk membangun citra dirinya, menyerang lawan politik, dan membangun solidaritas emosional dengan para pendukungnya.
Copyrights © 2025