Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi negosiasi perdagangan Amerika Serikat terhadap Tiongkok dalam kasus Huawei pada masa kepemimpinan Presiden Donald Trump. Fokus penelitian diarahkan pada penggunaan media sosial X (dulu Twitter) sebagai alat komunikasi politik dalam membentuk narasi diplomatik. Pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan metode studi kasus digunakan untuk menggambarkan dinamika komunikasi dan dampaknya terhadap hubungan bilateral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi politik digital memiliki peran sentral dalam membentuk opini publik dan tekanan diplomatik global.
Copyrights © 2025