Banjir merupakan masalah krusial di Kecamatan Cengkareng, Jakarta, yang berdampak signifikan pada infrastruktur, populasi, dan proses evakuasi. Penelitian ini memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menganalisis dampak banjir, menentukan jalur evakuasi, dan mengevaluasi infrastruktur terdampak. Data sekunder, termasuk kepadatan penduduk, distribusi infrastruktur, dan jaringan jalan, dianalisis menggunakan QGIS 3.34. Hasil penelitian berupa peta tematik yang menunjukkan area terdampak, jalur evakuasi, dan kepadatan penduduk. Banjir berdampak pada 828.040 m² infrastruktur, dengan perumahan seluas 609.095 m² (73,5%). Sebanyak 178.382,22 meter jalan terendam, menghambat akses evakuasi. Analisis populasi mengungkapkan 327.491 jiwa terdampak, dengan konsentrasi tertinggi di wilayah padat penduduk (1.140 jiwa per piksel). Jalur evakuasi tercepat ke lokasi aman, Kantor Kecamatan Cengkareng, dipetakan menggunakan analisis jaringan, memastikan evakuasi yang efisien. Penelitian ini menyoroti pentingnya strategi manajemen banjir terpadu. Kerusakan infrastruktur, kerentanan populasi, dan logistik evakuasi menekankan perlunya perencanaan tata ruang yang lebih baik, peningkatan kondisi jalan, dan jalur evakuasi alternatif. SIG terbukti penting dalam manajemen bencana real-time, memberikan data akurat untuk perencanaan evakuasi dan mitigasi risiko. Integrasi data spasial yang efektif mendukung penyaluran bantuan yang efisien dan meminimalkan dampak sosial-ekonomi.
Copyrights © 2025