The development of biotechnology and tissue engineering has opened new opportunities in regenerative medicine, particularly in the development of artificial organs and the storage of human body tissues. However, in Indonesia, research and tissue storage facilities remain highly limited. Many tissues from surgeries or amputations are discarded as medical waste due to the lack of adequate storage and processing systems. In fact, these tissues have the potential to be reused as biomaterials, cells, or scaffolds for therapy and tissue engineering. Even can be used as donor tissues if properly sterilized and biologically verified. Therefore, Jakarta, as the national medical referral center in Indonesia, requires a facility that integrates research, innovation, and sustainable tissue management. This project aims to design a research facility that incorporates bioprinting technology, tissue engineering, and tissue storage systems into a cohesive architectural. The research method used is a qualitative descriptive method with a narrative approach. This method is employed to observe and analyze the application of regenerative architectural principles, particularly in spatial design and medical waste management, using data collected through literature studies. The narrative approach is used to explain the urgency of health issues and the need for sustainable research facilities in Jakarta. This facility is expected to not only focus on medical technologies but also implement regenerative principles comprehensively, creating an energy-efficient and environmentally friendly building. Moreover, the facility is envisioned as a collaborative space for scientists, medical professionals, and academics, while also serving as an educational hub for public. Keywords: artificial organs; human tissue; medical waste; regenerative architecture Abstrak Perkembangan bioteknologi dan rekayasa jaringan telah membuka peluang baru dalam ilmu kesehatan regeneratif, khususnya dalam hal pengembangan organ buatan dan penyimpanan jaringan tubuh manusia. Namun, di Indonesia, fasilitas penelitian dan penyimpanan jaringan masih sangat terbatas. Banyak jaringan hasil operasi atau amputasi yang terbuang sebagai limbah medis karena tidak adanya sistem penyimpanan dan pemrosesan yang memadai. Padahal, jaringan-jaringan ini berpotensi untuk dimanfaatkan kembali sebagai biomaterial, sel, atau scaffold untuk terapi dan rekayasa jaringan, bahkan dapat digunakan sebagai jaringan donor jika telah melalui proses sterilisasi dan verifikasi biologis. Oleh karena itu, Jakarta sebagai pusat rujukan medis nasional membutuhkan fasilitas yang mampu mengintegrasikan riset, inovasi, dan pengelolaan jaringan tubuh secara berkelanjutan. Proyek ini bertujuan untuk merancang sebuah fasilitas riset yang mengintegrasikan teknologi bioprinting, rekayasa jaringan, serta sistem penyimpanan jaringan dalam satu kesatuan arsitektur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan naratif. Metode ini digunakan untuk mengamati dan menganalisis penerapan prinsip arsitektur regeneratif, khususnya dalam aspek desain ruang dan pengelolaan limbah medis dengan data yang diperoleh melalui studi pustaka. Pendekatan naratif membantu menjelaskan urgensi isu kesehatan dan kebutuhan fasilitas riset yang berkelanjutan di Jakarta. Fasilitas ini diharapkan tidak hanya berfokus pada teknologi medis, tetapi juga menerapkan prinsip regeneratif secara menyeluruh, sekaligus menjadi ruang kolaborasi bagi ilmuwan, tenaga medis, akademisi, dan media edukasi publik terkait pengelolaan jaringan tubuh yang bertanggung jawab.
Copyrights © 2025