Artikel ini membahas mengenai keterbatasan keterlibatan generasi muda dalam pelestarian kawasan heritage Kayutangan, Kota Malang, khususnya pada klaster Talun. Fokus kajian ini adalah merumuskan rekomendasi desain ruang publik temporer yang dapat menjadi wadah ekspresi dan kolaborasi generasi muda kampung dalam rangka menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan historis mereka. Pendekatan yang digunakan bersifat reflektif-konseptual, dengan merujuk pada temuan studi terdahulu, observasi kawasan, serta analisis teoritis dari Lefebvre, Yi-Fu Tuan, dan Gehl. Rekomendasi desain yang diajukan berupa struktur modular panggung dan kursi lipat yang dipasang secara fleksibel pada fasad dan halaman Rumah STMJ, memungkinkan terjadinya aktivitas sosial berskala kecil yang bersifat adaptif dan partisipatif. Kebaruan dari studi ini terletak pada pemanfaatan strategi desain temporer sebagai instrumen penyambung antara generasi muda dan pelestarian kawasan heritage tanpa bergantung pada pembukaan lahan baru atau keterlibatan formal.
Copyrights © 2025