Abstrak - Dalam upaya pemertahanan dan revitalisasi minat remaja terhadap sastra bugis senantiasa menghadapi tantangan era yang kini cenderung serba digital. Alasan utamanya adalah minat generasi muda semakin hari cenderung semakin menurun karena perhatian mereka tersedot oleh permainan digital. Atas alasan tesebut, kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menghafal dan menampilkan sastra Bugis melalui inovasi mnemonik berbasis musik tradisional kecapi Bugis (kacapi ogi). Pelaksanaan PKM terpadu ini menggunakan metode dengan pendekatan partisipatif melalui workshop yang terdiri atas lima tahap: analisis kebutuhan, pelatihan teori, praktik kecapi Bugis, integrasi mnemonik-musik, dan pertunjukan hasil. Kegiatan menyasar sebanyak 20 siswa dari SMKN 5 Takalar. Sebagai instrumen evaluasi dari kegiatan PKM ini berupa pre-test, post-test, rubrik keterampilan, dan kuesioner kepuasan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pemahaman sastra Bugis dari 58,3 menjadi 85,6 serta keterampilan pertunjukan mencapai 80% peserta mampu menyajikan elong Bugis dengan iringan kecapi. Hal ini berarti teknik mnemonik, efektif dalam memperkuat daya ingat sekaligus menumbuhkan apresiasi budaya lokal. Olehnya itu, program PKM ini merekomendasikan pengembangan model pembelajaran sastra berbasis seni tradisional untuk mendukung pendidikan berbasis budaya.Kata kunci: sastra bugis, mnemonik, kecapi bugis, pengabdian masyarakat, revitalisasi budaya.
Copyrights © 2025