Kegiatan ini menganalisis eksistensi dan relevansi makanan tradisional Rabeg di tengah arus kuliner modern, khususnya di Banten. Rabeg, yang merupakan hidangan favorit Kesultanan Banten, tetap bertahan sebagai simbol identitas budaya dan kebanggaan masyarakat lokal. Keberlanjutan ini didukung oleh karakteristik unik masakan Banten yang dominan menggunakan garam, asam (asam jawa matang), dan cabai, menciptakan cita rasa lekoh dengan varian pedas manis atau pedas asam. Lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan dasar, Rabeg berfungsi sebagai perekat sosial dalam berbagai tradisi dan acara adat, serta menjaga resep autentik yang diwariskan turun-temurun. Analisis ini menunjukkan bahwa makanan tradisional seperti Rabeg, dengan nilai historis dan budayanya yang kuat, mampu mempertahankan posisinya sebagai elemen krusial dalam budaya masyarakat, melampaui sekadar fungsi fisik menjadi aspek non-verbal yang mendalam dalam ranah kuliner modern.
Copyrights © 2025