Tulisan ini membahas krisis ontologis dalam pendidikan Islam modern yang terjebak antara tuntutan religiusitas dan modernitas. Dengan menggunakan pendekatan filsafat Islam, penulis menegaskan bahwa akar persoalan pendidikan Islam terletak pada hilangnya kesadaran ontologis terhadap hakikat manusia, ilmu, dan tujuan hidup. Pendidikan Islam sering kali tereduksi menjadi aktivitas teknis yang menekankan aspek kognitif dan administratif, sementara dimensi spiritual, moral, dan eksistensial terabaikan. Melalui pembacaan kritis terhadap konsep tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib, tulisan ini menawarkan rekonstruksi paradigma pendidikan Islam yang berlandaskan tauhid dan integrasi antara akal, wahyu, dan realitas. Tujuan akhirnya ialah mengembalikan pendidikan Islam sebagai proyek peradaban yang melahirkan manusia beradab (insan kamil)—yakni manusia yang menyatukan ilmu, iman, dan amal dalam kesadaran ontologis menuju pengenalan diri dan Tuhan.
Copyrights © 2025