Penelitian ini mengevaluasi hubungan antara layanan cedera olahraga dengan kondisi remaja saat kembali berolahraga. Sebanyak 259 remaja dengan riwayat cedera olahraga dianalisis berdasarkan karakteristik seperti usia, jenis kelamin, status atlet, kebiasaan pemanasan, dan jenis olahraga yang mereka lakukan. Dari hasil penelitian, rerata usia responden adalah 20,6±1,5 tahun dengan mayoritas responden adalah laki-laki (89,2%). Cedera ringan ditemukan pada 67,2% responden, dan sebagian besar penanganan cedera dilakukan melalui metode tradisional atau pengobatan alternatif (52,1%). Terdapat hubungan signifikan antara layanan penanganan cedera dengan indeks massa tubuh, status atlet, dan jenis olahraga. Remaja dengan indeks massa tubuh lebih tinggi dan yang berstatus atlet cenderung menerima layanan medis profesional. Jenis olahraga seperti badminton, sepak bola, dan bela diri lebih sering mendapatkan layanan medis, sementara olahraga seperti voli dan futsal lebih banyak ditangani dengan pengobatan tradisional dan alternatif. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara usia dan tingkat keparahan cedera dengan jenis layanan penanganan cedera. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor lain seperti ketersediaan layanan dan preferensi pribadi mungkin lebih mempengaruhi pemilihan jenis layanan.
Copyrights © 2024