Gambaran mengenai fenomena hidrolis aliran yang melewati bangunan keairan sangat diperlukan dalam proses perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil aliran sesudah melewati ambang, dan menganalisis pengaruh tinggi muka air ambang terhadap besarnya loncat air. Metode eskperimental dengan pengamatan terhadap parameter aliran dilakukan pada saluran kecil. Hasil penelitian membuktikan adanya tingkat kesulitan yang cukup tinggi pada aliran melalui ambang lebar dan ambang tajam berdasarkan data hasil perhitungan energi spesifik. Kecendrungan ini ditunjukkan salah satunya melalui kondisi aliran yakni ditemukannya perubahan tampang aliran melalui ambang pada saluran dengan berbagai variasi debit. Adapun factor-faktor penghambatnya sering dijumpai kendala berupa kemampuan untuk memahami konsep secara benar. Adapun factor-faktor pendukungnya perlu dilakukan suatu proses pembelajaran di laboratorium hidrolika agar bisa lebih meningkatkan kemampuan dalam memahami konsep energi spesifik. Dari penelitian ini hasil analisis menunjukkan klasifikasi aliran sebelum transisi terjadi aliran subkritis sedangkan klasifikasi aliran bagian transisi terjadi aliran kritis sedangkan untuk klasifikasi aliran bagian hilir terjadi aliran subkritis.
Copyrights © 2019