Analisis ketersediaan air embung diperlukan sebagai upaya antisipatif dalam mengontrol surplus air hujan di musim penghujan untuk dialokasikan dalam memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau. Embung marilaleng yang dibangun di Kota Pare Pare Provinsi Sulawesi Selatan beroperasi memenuhi kebutuhan air masyarakat. Analisis ini merupakan studi ketersediaan air baku pada Embung Marilaleng guna menukur kinerja eksisting embung dan mengukur ketersediaan air dalam pemenuhan kebutuhan layannya. Pengumpulan data meliputi data sekunder yang diperoleh dari instansi PUPR dan Badan Meteorologi dan Geofisika berupa data hidrologi penduduk baik data curah hujan maupun data klimatologi sementara untuk data primer berupa data ketersediaan air di lapangan. Metode analisis yang digunakan yaitu metode aritmatik dan metode water balance (neraca air). Dari hasil analisis diketahui bahwa kebutuhan air baku penduduk Kota Pare-Pare, cenderung stabil setiap bulannya namun air yg mengisi embung pada musim penghujan dan musim kemarau sangat jauh berbeda. maka dari itu dari table dan grafik water balance dapat dengan jelas terlihat kebutuhan air baku masyrakat di musism kemarau tidak dapat terpenuhi terutama di musim kemarau. Dari hasil analisis menggunakan neraca air, surplus ketersediaan air terkecil terjadi pada Bulan November sebesar 18,741 m3 dengan debit andalan sebesar 457,917 m3 sementara kebutuhan air baku penduduk setempat sebesar 439,176 m3.
Copyrights © 2021