Religious moderation is a middle-ground, balanced, and moderate attitude aimed at fostering peace amidst differences. It serves as a preventive measure against oppression resulting from society’s inability to comprehend diversity. In this context, education becomes a crucial sector for adopting religious moderation to build a harmonious and respectful society. This article aims to identify the competencies developed when individuals adopt a moderate stance. This study employs a systematic literature review (SLR) methodology following the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA) guidelines. The search utilized two keywords: "Interfaith Dialogue" and "Religious Tolerance in Indonesia", yielding 156 reviews and research articles after applying inclusion and exclusion criteria. Based on relevance to the research questions, five articles proceeded to the analysis stage. The findings reveal four key competencies that should be reinforced in educational institutions to accelerate the implementation of religious moderation on a larger scale: a) A deep appreciation for peace and unity, closely linked to the ability to address contemporary challenges and foster interfaith integration, b) The ability to practice tolerance, c) Knowledge of diversity, wisdom, and mutual respect, and d) A harmonious attitude toward interfaith interactions. [Moderasi beragama merupakan sikap tengah, seimbang dan moderat untuk menciptakan kedamaian di tengah perbedaan. Moderasi beragama dapat diterapkan untuk mencegah adanya tindakan-tindakan penindasan yang terjadi akibat ketidakmampuan masyarakat memahami perbedaan. Dalam hal ini pendidikan menjadi salah satu sektor yang dapat mengadopsi moderasi agama untuk membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghormati. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan-kemampuan yang berkembang jika seseorang mengadopsi sikap moderasi. Penelitian ini merupakan studi literatur review dengan metode berupa Systematic literature review atau SLR. Tahapan dalam penelitian ini adalah tahapan menurut panduan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analysis (PRISMA). Dengan menggunakan dua kata kunci yakni ‘Interfaith Dialogue’ dan ‘Religious Tolerance in Indonesia’. Ditemukan sebanyak 156 review dan research setelah dilakukan filterisasi inklusi dan eksklusi. Mempertimbangkan kerelevanan pada pertanyaan penelitian, ditemukan sebanyak 5 artikel yang lanjut pada tahap analisis. Dari hasil penelusuran terdapat setidaknya 4 kemampuan yang dapat dipertimbangkan sebagai langkah menyegerakan moderasi beragama dalam satuan pendidikan dengan lebih massif: a) mencintai perdamaian, persatuan yang saling terkait dengan tindakan-tindakan tepat menyelesaikan tantangan zaman, dan menciptakan keterpaduan antar umat beragama, b) kemampuan bertoleransi, c) pengetahuan tentang keberagaman, kebijaksanaan, saling menghormati, d) sikap harmonis.]
Copyrights © 2025