Banyak jenis hama yang menyerang pohon kakao. Hama utama tanaman kakao di Indonesia adalah penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella) dan kumbang penghisap buah (Helopeltis antonii). Serangan ulat buah kakao (PBK) dapat menurunkan hasil panen biji kakao hingga 82%, sedangkan serangan Helopeltis spp dalam satu musim dapat menurunkan hasil rata-rata sebesar 42% dan pada tahun berikutnya dapat mencapai 61 hingga 75%. Tingginya tingkat serangan hama salah satu penyebabnya adalah berkurangnya ketahanan alami pohon kakao akibat kurangnya unsur hara yang terserap. Helopeltis spp. (Hemiptera: Miridae) merupakan salah satu hama utama tanaman kakao. Serangga ini menyebabkan kerusakan dengan cara melukai dan menghisap sari buah kakao dan tunas muda. Serangan pada buah muda menyebabkan kematian buah dan pada buah setengah tua dapat menyebabkan pembentukan buah tidak normal. Menyusul serangan Helopeltis spp yang seringkali berdampak langsung pada kuantitas atau kualitas biji kakao. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas kerusakan tanaman kakao di Kampung Sereh dan Yahim Distrik Sentani akibat serangan hama penghisap buah kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sereh dan Yahim Distrik Sentani Kabupaten Jayapura pada bulan Oktober 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey bebas (free survey) dengan dimana pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan langsung atau observasi. Intensitas kerusakan buah kakao akibat serangan hama penghisap buah kakao (Helopeltis spp) di Kampung Sereh dan Kampung Yahim Distrik Sentani berkisar antara 36,83 – 38,68 % dengan rata-rata intensitas kerusakan 37,76 % termasuk dalam kategori serangan sedang.
Copyrights © 2024