Lingkungan sosial merupakan faktor penting yang memperkenalkan rokok kepada remaja seperti keluarga,teman sebaya,sekolah,dan Masyarakat. Meningkatkan jumlah perokok dikalangan remaja berawal dari perilaku yang dipengaruhioleh niat untuk merokok. Siswa di SMA X kabupaten kudus yang merokok sebesar 88,2%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisishubungan kabupaten kudus. Metode yang digunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi adalah siswa laki-laki di SMA X Kabupaten Kudus dengan jumlah 93 orang dan sampel yang diambil adalah total sampling yaitu 93 orang.Sumber data penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar usia responden 17-20 tahun (53,8%). Sebagian besar responden berada di kelas 12 (37,6%). Sebagian besar uang saku responden kurang dari Rp.5000 (81,7%). Pendidikan ayah responden sebagian besar tamat SD (46,2%). Pendidikan ibu responden sebagian besar tamat SD (45,2%). Pekerjaan ayah responden sebagian besar buruh (74,2%). Pekerjaan ibu responden sebagian besar buruh (67,7%). Sebagian besar responden mendapat dukungan merokok dari lingkungan keluarga (82,8%), teman sebaya (57%), sekolah (51,6%), masyarakat (78,5%). Percieved behavioral control (95,7%) mempermudah untuk merokok dan responden yang berniat merokok (68,8%). Hasil uji chi square didapatkan hubungan dukungan keluarga, teman sebaya, masyarakat, percieved behavioral control, dan niat merokok. Sedangkan untuk dukungan lingkungan sekolah tidak berhubungan.
Copyrights © 2024