Masjid dan mushola sudah ada sejak awal masuknya Islam di Nusantara,seiring datangnya para saudagar yang berdagang dan berda’wah. Bahkanmasjid dan mushala, di samping sebagai tempat untuk beribadah, jugasebagai tempat untuk belajar Agama Islam, seperti mengaji al-Qur’an danpendalaman- pendalaman materi seperti aqiqah, ibadah dan muamalah.pengelolaan masjid dan mushala di negara Indonesia masih kurang optimal.Hal ini dapat dibuktikan dengan suasana masjid dan mushala yang terasaasing dan jauh dari masyarakatnya, yang ditandai dengan jumlah jama’ahshalat yang sedikit. Lebih-lebih jamaah dari kalangan anak-anak. Darikenyataan tersebut kegiatan berupa pendampingan shalat subuh berjamaahdan dilanjutkan menghafalkan surah munjiat dan nadzoman Aqidatul Awam,dengan sasaran pendampingan adalah anak-anak santri Shibyanul Yaum.Kegiatan pendampingan dilakukan dengan menggunakan metode motivasi,peningkatan kesadaran, ceramah bervariasi, demonstrasi dan latihan. Hasilkegiatan dampingan tergambar dari aspek berikut: 1)Keberhasilan targetjumlah peserta pelatihan; 2)Ketercapaian tujuan pelatihan; 3)Ketercapaiantarget materi yang telah direncanakan; 4)Kemampuan peserta dalampenguasaan materi.
Copyrights © 2022